Follow Us

Inilah Penjelasan Ilmiah Kenapa Sebagian Orang Suka Dengerin Lagu sebelum Tidur

Hanif Pandu Setiawan - Selasa, 25 Januari 2022 | 20:05
Ilustrasi tidur
Dan DeLuca/Flickr

Ilustrasi tidur

HAI-Online.com – Apakah lo termasuk orang yang belum bisa tidur jika belum ditemani alunan lagu? Ternyata hal ini ada penjelasan ilmiahnya, lho.

Yup, selain diputar untuk mengusir stres dan bad mood, musik juga digunakan untuk mengundang kantuk dan meningkatkan kualitas tidur seseorang.

Bahkan menurut penelitian, alunan nada dari musik bisa membuat saraf lebih tenang sehingga kita bisa beristirahat lebih nyenyak.

Mengutip Sleep Foundation, jika kita terkena gangguan susah tidur, nggak ada salahnya kita menggunakan musik sebagai rutinitas harian yang bisa membantu kita memanggil kantuk lebih cepat.

Sejak zaman kuno, musik diketahui udah jadi alat terapi mujarab yang sudah digunakan oleh banyak terapis kesehatan.

Para ahli pengobatan di kalangan masyarakat Arab kuno sudah menggandeng musisi untuk bekerja sama menyembuhkan berbagai penyakit.

Sedangkan di Yunani Kuno, para tabib menggunakan musik untuk menyembuhkan penyakit gangguan mental.

Baca Juga: Sejarah Tuning Gitar 'Drop D' Yang Identik Sama Musik Metal, Pelopornya Justru The Beatles

Dihimpun dari Psychology Today, musik bisa sangat mempengaruhi tubuh dan pikiran manusia, mempengaruhi pula detak jantung dan irama napas kita.

Selain itu musik juga bisa menstimulasi sistem imun dan produksi hormon, serta mendongkrak fungsi kerja otak.

Dalam menunjang tidur, musik yang pelan dan menenangkan bisa memperpelan irama napas, menurunkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, menenangkan saraf, mengendorkan otot yang tegang, mereduksi kecemasan, dan memicu keluarnya hormon yang mendongkrak kantuk yaitu serotonin dan oksitosin atau hormon cinta.

Sedangkan musik yang berirama cepat dan ceria bisa meningkatkan detak jantung, meningkatkan performa tubuh, meningkatkan kreatifitas dan fokus, mendongkrak semangat, juga memicu keluarnya hormon yang bisa meningkatkan keterjagaan.

Source : Psychology Today, Sleep Foundation

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest