Follow Us

Kasus Omicron Diprediksi Meningkat tapi Pemerintah Belum Mau Setop Sekolah Tatap Muka

Al Sobry - Senin, 24 Januari 2022 | 15:29
Suasana agenda PTM di SMAN 1 Manyar, Senin (30/8/2021)
(KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)

Suasana agenda PTM di SMAN 1 Manyar, Senin (30/8/2021)

HAI-Online.com - Dalam beberapa pekan ke depan, pemerintah memprediksi kasus varian Omicron Covid-19 bakal meningkat.

Meski begitu, Pemerintah masih tetap akan menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) atau sekolah tatap muka. Luhut Binsar Pandjaitan, selaku Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan, pemerintah rekah memperkirakan kasus Omicron akan terus meningkat.

"Namun satu hal yang kami temukan, tingkat kematian aktual di DKI lebih rendah dari proyeksi yang kami lakukan dengan menggunakan trayektori Afrika Selatan," kata Luhut dikutip HAI dari Kompas.com pada Senin (24/1/2022).

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Omicron di 2022, Good Doctor Bakal Banyak Kolaborasi dan Perkuat Layanan Telemedisin untuk Korporasi

Perkiraan keadaan tak membuat Luhut menghentikan pembelajaran tatap muka, artinya PTM masih akan terus dijalankan. Evaluasi mengenai PTM, katanya akan dilakukan apabila terjadi hal-hal yang luar biasa.

"Kita tidak ada rencana untuk menghentikan sekolah tatap muka," ucap Luhut.

Koordinator PPKM Jawa-Bali ini pun menegaskan, Pemerintah masih dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron.

Luhut juga mengatakan peningkatan kasus Omicron yang terjadi saat ini masih lebih rendah dibandingkan dengan kasus puncak varian Delta.

Hanya saja, Pemerintah terus mewaspadai tren positivity rate yang mulai meningkat. Apalagi, menurut Luhut, angka reproduksi efektif (Rt) juga juga mengalami peningkatan seperti di Pulau Jawa yang sudah mencapai angka 1 dan Bali lebih dari 1.

"Untuk itu, tingkat vaksinasi umum dan lansia di Jawa-Bali terus kami tingkatkan hingga saat ini pada posisi yang tinggi 91 persen untuk dosis pertama umum 75 persen untuk dosis 1 lansia," paparnya.

Baca Juga: Kondisi Real PTM di SMA Swasta Jakarta: Kelas dan Tempat Nongkrong pada Kosong

"Selain itu vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 anak di Jawa-Bali juga meningkat dengan cepat. Tingkat vaksinasi dosis pertama anak di Jawa-Bali telah mencapai 69 persen dan dosis 2 juga sudah mulai meningkat lagi," paparnya. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest