Follow Us

Video Orang Nyoba Megang Pelangi Ini Viral di TikTok, Gimana Sih Penjelasan Ilmiahnya?

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 22 Desember 2021 | 19:53
Video seseorang memegang pelangi ini viral di media sosial TikTok. Gimana sih penjelasan ilmiahnya?
Tangkapan layar @bayuirawan00/TikTok

Video seseorang memegang pelangi ini viral di media sosial TikTok. Gimana sih penjelasan ilmiahnya?

HAI-Online.com – Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan seorang cowok yang berlari mendekati Pelangi, tetapi ketika semakin didekati pelangi tersebut justru semakin jauh viral di media sosial TikTok.

Pegang ujung Pelangi part 1,” tulis akun tersebut dalam video yang ia unggah.

Ia kemudian menunjukkan video memperlihatkan adanya pelangi di dekat pepohonan. Namun saat ia mendekat, pelangi tersebut justru tampak semakin menjauh.

Demi mendapatkan fenomena alam. Pelangi ternyata nggak bisa didekati. Dia makin lama makin jauh. Pelangi itu nggak bisa didekati ya teman-teman. Baru tahu aku sekarang. Kalau didekati dia makin jauh,” ujar suara seorang pria dalam video tersebut.

Hingga kini video tersebut sudah disukai sebanyak 922 ribu dan mendapat 9.196 komentar, dan 14,9 juta views.

Baca Juga: Ramai soal Fenomena Solstis 21 Desember, Lapan Sebut Nggak Berbahaya

Meski terlihat aneh, tetapi fenomena itu ada penjelasan ilmiahnya lho, guys.

Peneliti dari Pusat Sains dan Antariksa dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, fenomena tersebut bisa terjadi karena Pelangi selalu berbentuk busur dengan sudut 40-42 derajat dari ujung ke tepi luar pelangi.

“Jika kita bergerak semakin dekat ke arah pelangi (menjauhi matahari), maka bentuknya akan selalu tetap, sehingga seolah-olah seperti tidak pernah mendekatinya,” ujar Andi kepada Kompas.com, Minggu (19/12/2021).

Sebagai gambaran, apa yang dilihat seseorang ketika mendekati pelangi mirip dengan saat seseorang berlari di permukaan bumi menuju matahari.

Jarak berlari dibandingkan dengan jarak Bumi-matahari jauh lebih kecil. Sehingga bentuk matahari akan selalu "tetap" dan tidak akan pernah mendekati matahari.

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest