Untuk mendorong penerapan dan pengembangan smart city Kementerian Kominfo fokus pada enam pilar, yaitu smart governance, smart infrastructure, smart economy, smart living, smart people dan smart environment.
Baca Juga: Kabupaten Simalungun Andalkan Pendekatan Smart City untuk Bangkitkan Sektor Pariwisata
Solusi masalah kependudukan
Tidak hanya itu, pendekatan smart city, menurutnya, dapat menjadi jawaban akan tantangan dalam hal kependudukan yang terus berkembang.
“Indonesia akan mengalami urbanisasi hingga 82,37 persen di 2043. Artinya, kebutuhan internet di wilayah itu pun terus meningkat. Untuk itu, pengembangan smart city menjadi urgensi untuk masa depan,” ungkapnya.
Menteri Johnny menyatakan pengembangan smart city menjadi bagian dari utilisasi teknologi digital dalam pengelolaan kota modern. Menurutnya, smart city juga merupakan salah satu aktualisasi dari transformasi digital yang inovatif dan solutif.
“Hal itu dilihat dari tingkat penetrasi internet yang terus meningkat di Indonesia. Penetrasi internet di Indonesia di awal januari 2021 mencapai 73,3% dari jumlah populasi penduduk kita, atau setara dengan 202,7 juta masyarakat pengguna. Maka utilisasi layanan digital secara nasional juga akan terus dan semakin meningkat,” jelasnya.
Baca Juga: Transformasi Jadi Smart City, Balikpapan dan Surakarta Lakukan City Branding dengan Cara Ini
Menkominfo mendorong pemerintah daerah untuk memanfaatkan teknologi digital, termasuk Internet of Things (IoT) dalam membuat terobosan baru atau smart solution. Sejalan dengan arus digitalisasi, hal itu dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas serta optimalisasi layanan pada masyarakat.
Diisi diskusi dan pameran hasil inovasi
Pada penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 Kemenkominfo menggelar sejumlah acara. Salah satunya, diskusi yang dikemas dalam bentuk talkshow. Terdapat tiga sesi talkshow dalam acara penutupan.