Follow Us

Tutup Gerakan Menuju Smart City 2021, Menkominfo: Pengembangan Smart City Jangkau DPSP 

Tim Konten - Jumat, 17 Desember 2021 | 18:46
Peluncuran Virtual Exhibition Gerakan Menuju Smart City oleh Menteri Kemenkominfo Johnny G Plate
Dok. Kemenkominfo

Peluncuran Virtual Exhibition Gerakan Menuju Smart City oleh Menteri Kemenkominfo Johnny G Plate

Pameran dibuka oleh Menkominfo bersama Direktur Jenderal Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal SDPPI Kemenkominfo dan Plt Direktur Jenderal PPI Ismail, Direktur Utama BAKTI Kemenkominfo Anang Achmad Latif.

Masyarakat dapat menyaksikan pameran virtual tersebut melalui situs web https://indonesiasmartcity.id/live.

Apresiasi untuk pemerintah kota/kabupaten

Penghargaan kota/kabupaten yang telah mengikuti program Gerakan Menuju Smart City
Dok. Kemenkominfo

Penghargaan kota/kabupaten yang telah mengikuti program Gerakan Menuju Smart City

Guna mengapresiasi komitmen dan partisipasi kota/kabupaten dalam mengikuti program ini, Kemenkominfo juga membagikan dua kategori penghargaan dalam acara penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021.

Kategori pertama diberikan kepada seluruh kepala daerah kota/kabupaten yang telah berpartisipasi sejak 2017. Sementara penghargaan kedua diberikan bagi kota/kabupaten yang berhasil melakukan inisiatif pembangunan berbasis smart city.

Tercatat, terdapat 141 kepala kota/kabupaten yang dipanggil ke atas panggung untuk menerima penghargaan. Acara kemudian ditutup dengan sosialisasi aplikasi Sideka bersama Direktur Jenderal Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan.

Pada pemaparannya, Semuel mengatakan bahwa pembenahan infrastruktur teknologi mulai dari desa perlu terlebih dulu dilakukan apabila Indonesia ingin menerapkan konsep negara dan kota pintar.

“Unit terkecil yang ada di Indonesia itu desa dan kelurahan. Dengan membenahi unit terkecil lebih dulu, Indonesia nantinya bisa lebih cepat mengakselerasi sistem tersebut. Itulah prinsip Sideka,” ujarnya.

Melalui Sideka, Semuel berharap, pemerintah daerah dapat menginisiasi perkembangan smart village di wilayahnya. Adapun aplikasi Sideka bersifat gratis sehingga kota/kabupaten hanya perlu mengajukan training apabila ingin mencoba sistem baru ini.

“Aplikasinya sudah jadi, nanti kita (Kemenkominfo) lakukan training, host-nya juga gratis dan tidak pakai APBN. Jadi uang kota/kabupaten bisa digunakan untuk hal lain,” tutup Semuel.

Editor : Hai

Baca Lainnya

Latest