HAI-Online.com – Dewa 19 memang dikenal luas sebagai band rock top Tanah Air. Meski begitu, band asal Surabaya ini nggak takut buat menambah unsur baru dalam setiap album yang mereka rilis.
Ahmad Dhani sebagai motor Dewa 19 secara tersirat nggak menolak bandnya dianggap sebagai band mainstream.
Secara terang-terangan dirinya mengaku Dewa 19 memang cukup sering terbawa arus tren sejak debut mereka di industri musik Indonesia pada awal ‘90-an.
Dhani beranggapan, musik Indonesia di tahun ‘90-an awal punya kedekatan yang erat dengan musik dunia. Hal itu berlaku pula untuk Dewa 19.
"Dunia yang berubah, musik juga berubah. Mau nggak mau kita terbawa arus untuk ikut berubah," ujar Dhani saat ngobrol bareng Rian Ekky Pradipta pada Juni tahun lalu, mengutip channel YouTube Video Legend.
Baca Juga: Jadi Vokalis di Lagu ‘Rein’ Dewa 19, Ahmad Dhani: Ari Lasso Nggak Bisa Nyanyi Lagu Kayak Gini
Nggak heran, lagu-lagu Dewa 19 saat itu pun banyak memasukkan unsur musik dari mancanegara, salah satunya Toto, yang jadi inspirasi terbesar mereka pada album debut ‘19’ (1992).
"Tahun '94-'97, apa yang jadi seleranya barat menjadi selera Indonesia juga," imbuhnya.
Pada album-album berikutnya, giliran Chicago, Gin Blossom hingga Roxus yang meng-influence lagu-lagu Dewa 19.
"Andra memperkenalkan band Gin Blossom. Kayak lagu 'Manusia Biasa' itu Gin Blossom banget.
Ia menambahkan, "Aku ngenalin Andra juga, Toad The Wet Sprocket. Itu salah satu acuan kita di tahun-tahun '94."
Hasilnya, lewat lagu-lagu mereka, kita pun seperti diajak mendengar band-band yang menjadi favorit Dewa 19.