Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Review Venom: Let There Be Carnage, Venom Tampil Berbeda Disertai Hadirnya Musuh Baru yang Kurang Ditonjolkan

Ferry Budi Saputra - Kamis, 18 November 2021 | 11:05
Carnage di Venom: Let There Be Carnage
Sony Pictures

Carnage di Venom: Let There Be Carnage

Ketika mendapatkan wawancara terakhir sebelum pembunuh berantai Cletus Kasady dihukum mati, tiba-tiba saja kejadian tak terduga menimpa Eddie dan membuat Kasady mendapatkan kekuatan Venom yang berubah menjadi simbiote merah bernama Carnage.

Setelah kejadian tersebut, hubungan Venom dan Eddie malah makin memburuk. Mereka berselisih satu sama lainnya dan membuat Venom harus lepas dari tubuh Eddie. Di saat yang sama Kasady mulai menebar teror dan memutuskan untuk menemui sang kekasih di penjara yang berbeda. Mampukah Venom dan Eddie bersatu kembali untuk mengalahkan Kasady dan Carnage?

Review

Pada sekuel venom kali ini kisah berfokus pada hubungan antara Venom dengan Eddie serta kisah pilu Kasady. Film semakin seru ketika tau dalam tubuh Kasady bersarang Carnage.

Pada awal film, penonton akan disuguhkan kisah singkat soal Kasady dan hubungan yang intim antara Eddie Broke dengan Venom. Bisa dibilang awal film begitu menyorot aksi konyol yang disajikan Venom.

Film kali ini vibes Venom tampak berbeda dari film sebelumnya yang penuh dengan kengerian, kali ini simbiote itu seringkali mengeluarkan jokes yang pas sehingga unsur seram yang melekat di Venom seketika berubah menjadi lebih friendly.

Venom: Let There Be Carnage

Venom: Let There Be Carnage

Baca Juga: Dwayne Johnson Pilih Jadi James Bond Ketimbang seperti Kakeknya yang Main Jadi Penjahat

Selain itu, bisa dibilang keakraban Venom dan Eddie Broke di film kali ini menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa adegan terasa lucu karena Venom tampil sebagai suara hati Eddie Broke, sebut saja ketika mereka bertemu dengan Anne dan polisi. Akibatnya, kesan penonton melihat Tom Hardy yang cool berubah jadi sosok yang lucu.

Untuk jalan ceritanya sendiri bisa dikatakan begitu ringkas dan langsung menuju poin pokoknya. Tetapi, hal ini justru membuat penontonnya jadi terganggu dengan begitu cepatnya alur dari satu adegan ke adegan lainnya membuat transisi jadi kasar.

Seharusnya pihak produksi bisa lebih memperhalus alur tersebut dengan menambahkan pengambilan gambar yang perlu. Sangat yakin apabila durasinya lebih lama tetapi pergantian alur lebih halus, penonton pun akan sangat puas.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x