HAI-Online.com-Menurut survey HAI (September 2021) pelajar Indonesia menyambut baik adanya PTM alias sekolah offline.
Para siswa ini yakin (86,7%) belajar di kelas nyata bakal lebih efektif ketimbang belajar online di rumah (PJJ).
Akan tetapi risiko ke sekolah lagi juga perlu disiasati dengan adaptasi dan menyadari perlu adanya persiapan khusus menjalani prokes di sekolah offline agar tidak terjadi masalah kesehatan siswa saat kembali aktif di ruang kelas.
Baca Juga: Back to Offline School: Pelajar Bingung Akrab dengan Teman Baru di Sekolah PTM
Yap, setelah satu setengah tahun menjalani belajar online karena efek pandemi, para responden pelajar mendukung sekolah offline bisa diterapkan dengan lebih baik lagi.
Kebanyakan siswa (76,7%) sadar bahwa berangkat sekolah di masa pandemi akan berbeda dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal menjalani prokesnya.
Tak heran, jumlah hasil survey pelajar di beberapa kota besar di Indonesia memiliki harapan agar sekolah menyiapkan fasilitas kesehatan dasar berupa masker, hand sanitizer dan disinfektan di ruang-ruang kelas.
Selain menyiapkan itu, sejumlah siswa juga berharap sekolah menambah fasilitas berupa sekat pencegah penularan.
"Kalo saya inginnya PTM itu ada pembatas antar meja siswa di dalam kelas," kata Irfan Aldian (17), warga SMA di Bandung.
Bukan cuma Irfan, Tobi, warga kelas 2 SMA di Jakarta juga sepakat sekolah memiliki sistem kesehatan yang bikin siswa aman dan nyaman kembali ke meja belajar mereka.
"Kalo saya maunya ada sistem protokol kesehatan yang baim dan tertib, yang bukan adal prokes," ujarnya.
Fasilitas kesehatan lain di sekolah offline menurut yang disebutkan responden pelajar adalah tempat cuci tangan di pintu masuk, pembukaan klinik sekolah dan pengukur suhu.