Follow Us

Yakin Berani Sekolah Offline Tanpa Divaksin? Pelajar SMA: Demi Ketemu Temen, Kenapa Nggak?

Bagas Rahadian - Senin, 20 September 2021 | 15:05
Aksi pelajar  di SMAN 2 Baubau saat perpisahan sekolah, tidak disarankan melepas masker dan melanggar jaga jarak fisik.
KOMPAS.com

Aksi pelajar di SMAN 2 Baubau saat perpisahan sekolah, tidak disarankan melepas masker dan melanggar jaga jarak fisik.

HAI-Online.com - Setelah setahun lebih belajar dari rumah, apalagi yang dinantikan para pelajar di Indonesia selain kembali bersekolah secara offline?

Pembelajaran tatap muka (PTM) telah kembali berlangsung untuk sejumlah sekolah di Indonesia mulai 30 Agustus kemarin.

So pasti, ini adalah angin segar untuk para anak sekolahan yang barangkali udah kepalang bosan mencerna pelajaran melalui layar laptop.

Tapi, seyakin itukah para para pelajar buat kembali belajar tatap muka bareng temen-temen?

Mengingat kasus penularan covid-di Indonesia yang masih terus bergulir, tentu pelajar nggak bisa sembarang buat kembali belajar di sekolah. Imbasnya, bisa-bisa mereka berakhir tertular virus cuma demi bisa belajar rame-rame lagi.

Di jaman pandemi gini, vaksin digadang-gadang sebagai syarat paling ideal untuk bisa kembali melangsungkan aktivitas massal.

Baca Juga: Ngintip Pembelajaran Tatap Muka di SPH Kemang Village, Baru Kelas 11 dan 12 Aja yang Boleh

Meski pada kenyataannya, untuk PTM terbatas ini, pemerintah nggak mewajibkan para peserta didik divaksin untuk bisa bersekolah secara offline. Persyaratan vaksin kabarnya sebanyak 2 kali hanya diwajibkan bagi para tenaga pendidik.

Tapi, untuk para pelajar sendiri, apakah mereka berani buat bersekolah tatap muka dengan kondisi belum divaksin? Jawaban mereka soal hal ini pun beragam.

Haikal, seorang siswa SMA di Surabaya, mengaku sampai kini belum divaksin. Tapi, doi sendiri mengaku siap apabila kembali melakukan pembelajaran tatap muka.

"Soalnya di rumah gabut juga. Pengen ketemu teman aja. Kalau misalnya (secara) online susah nyambungnya kalau ada pelajaran," cetus Haikal kepada HAI.

Beda lagi ceritanya sama Rayhan, yang mengaku juga belum memperoleh vaksin covid-19, tapi merasa kurang mantap buat kembali bersekolah secara offline.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest