HAI-Online.com - Lo pasti pernah dengar omongan kalo ukuran penis cowok semakin besar semakin baik. Mending nggak usah dipercaya sob, karena nggak ada ukuran penis normal atau standar.
Baca Juga: Penjelasan Orang yang Selesai Donor Darah Biasa Diberi Susu dan Kacang Hijau
Melansir Kompas.com. informasi dari Planned Parenthood, setiap penis cowok itu unik yang berarti nggak ada yang benar-benar sama persis. Ukuran penis bisa besar atau kecil, panjang atau pendek, kulitnya lebih tebal atau tipis hingga ada yang lurus atau bengkok.
Nah, ternyata ukuran penis itu ada faktor-faktor yang mempengaruhinya sob, jadi nggak usah terlalu dipikirin. Perlu lo ketahui nih beberapa faktor yang memengaruhi ukuran penis:
1. Genetik
Melansir Medical News Today, faktor genetik juga menentukan ukuran penis. Sebagai informasi, manusia mewarisi dua salinan dari setiap gen orangtuanya. Beberapa gen tersebut membentuk kromosom. Manusia memiliki 23 pasang kromosom. Dari jumlah tersebut, terdapat 22 autosom dan satu pasang kromosom seks.
Kromosom seks menentukan jenis kelamin dan karakteristik seksual sekundernya. Cowok akan mewarisi satu kromosom Y dari ayah, dan satu kromososm X dari ibu. Nah, kromosom Y akan membawa informasi genetik pertumbuhan alat kelamin dan kesuburan pria, termasuk perkembangan penis dan testis.
Sedangkan ahli memperkirakan ukuran penis sampai ketebalannya dipengaruhi kromosom X. Kromosom X mengandung 900-1.400 gen, sedangkan kromosom Y hanya menampung sekitar 70-200 gen. Perbedaan ini mungkin menjelaskan mengapa ukuran penis cowok bisa berbeda-beda sesuai dengan genetiknya.
2. Hormon
Hormon ternyata juga dapat memengaruhi pertumbuhan penis dan testis. Selama masa pubertas, kelenjar pituitari akan menghasilkan hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) lebih banyak. LH meningkatkan produksi testosteron di testis, sedangkan FSH meningkatkan produksi sperma.
Selain itu, variasi kadar hormon testosteron selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan penis di dalam kandungan. Misalkan, ibu hamil yang nggak bisa menghasilkan hormon human chorionic gonadotrophin (hCG). Hormon pertumbuhan ini merangsang perkembangan testosteron pada janin. Dampaknya, bayi yang lahir memiliki ukuran penis sampai bentuk yang nggak berkembang seperti biasanya.
Baca Juga: Kenapa Malah Susah Tidur saat Badan Capek Banget? Ini Penjelasannya