Follow Us

Vaksin Covid-19 untuk Anak dan Remaja Belum Ada, Kemungkinan Kemenkes Suntikkan Sinovac - Pfizer

Al Sobry - Jumat, 25 Juni 2021 | 15:54
Vaksin covid-19 untuk remaja mulai disuntikkan

Vaksin covid-19 untuk remaja mulai disuntikkan

Lewat badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) telah mengesahkan vaksin Pfizer-BionTech untuk anak-anak itu setidaknya bisa disuntikkan pada akhir tahun 2021 nanti dan April ke.arin masih tahap pengujiannya.

Adapun, vaksin Moderna dan Pfizer juga dilaporkan telah memulai pengujian vaksin Covid-19 pada anak-anak yag lebih muda lagi yaitu berusia 6 bulan hingga 11 tahun.

Sedangkan China baru-baru ini telah menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona dari perusahaan Sinovac Biotech untuk anak-anak, yang bisa diberikan suntikan pertamanya pada anak usoa mulai 3-17 tahun.

Bagaimana dengan Indonesia?

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengklaim pihaknya tengah mengkaji kemungkinan pemberian vaksin jenis Sinovac dari China dan Pfizer untuk disuntikkan ke anak-anak dan remaja.

"Kita sedang mengkaji vaksin mana yang sudah mendapatkan EUA untuk usia muda. Yang sudah kita amati ada dua yakni Sinovac yang bisa untuk usia 3-17 kemudian Pfizer, bisa umur 12-17 tahun," jelas Menkes dalam konferensi pers, Jumat (25/6/2021).

Agar mendapat rekomendasi yang sesuai dan komprehensif, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization) untuk pemberian vaksin pada kelompok usia tersebut.

Untuk vaksin Sinovac, hasil awal uji klinis fase 1 dan 2 menunjukkan vaksin ini dapat memunculkan respons imun pada tubuh anak usia 3-17 tahun.

Pemberian vaksin Sinovac untuk kelompok anak juga sudah disetujui di China. Sebagian besar efek sampingnya adalah ringan.

Baca Juga: Jangan Asal Tebak Gejala, Ini Bedanya Batuk Biasa vs Batuk Covid-19

Sementara uji vaksin Pfizer oleh FDA telah keluar dan dapat diberika dosisnya untuk anak usia 12-15 tahun. "Kita juga melakukan studi bagaimana treatment pemberian vaksin di bawah usia 18 tahun," kata Menkes lagi.

Meski begitu, melansir CNN, Dr. Amy Edwards, direktur medis asosiasi Pediatric Infection Control di UH Rainbow Babies and Children's Hospital di Cleveland mengatakan, jika semua orang dewasa mau dan pasti mendapatkan vaksin Covid-19, mungkin anak-anak tidak perlu divaksinasi.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest