Bagi Maudy Koesnaedi, memerankan Inggit Garnasih bagaikan mengulang kenangan tatkala ia memerankan sosok yang sama dalam film tentang Bung Karno delapan tahun lalu.
Namun kali ini jadi sebuah tantangan baru bagi Maudy lantaran panggung pertunjukan yang berbeda. “Bedanya, karena ini pertunjukan teater, saya harus bisa lebih ekspresif dan maksimal dalam memerankan sosok Inggit. Semoga dapat dinikmati dan diapresiasi oleh penonton,” tutur Maudy.
Selain lini musik dan soundtrack yang digarap oleh Vicky Mono, untuk menghasilkan sebuah pementasan teatrikal dengan alur cerita dan visual yang kuat, pertunjukan ini pun berkolaborasi dengan Postco.Cinema untuk pengambilan gambar.
Vicky menambahkan ia optimistis pementasan teater virtual lima episode ini mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya para pecinta seni peran. Pun begitu, Vicky juga berharap masyarakat Indonesia mendukung Suarahgaloka agar senantiasa konsisten dan produktif dalam menghasilkan karya-karya seni budaya yang identik dengan kearifan lokal bangsa Indonesia.
“Semoga Suarahgaloka selalu memberikan benih yang baik bagi generasi muda di masa yang akan datang, jadi sebuah wadah yang berkelanjutan, selalu melestarikan apa itu kebaikan dan nilai-nilai kebijaksanaan yang sudah seharusnya masyarakat Indonesia sadar akan hal ini,” tandas Vicky Mono.