Sebulan setelah rangkaian tes tersebut, tepatnya pada 3 Februari 2016 kemarin, Vincent mendapat email yang mengejutkan.
“Jam tiga subuh saya terbangun karena ada email dari Google. Ternyata saya keterima. Senang banget rasanya, saya pun langsung membalas email tersebut,” kenang Vincent.
Vincent akan magang di Google Headquarter di Mountain View, California pada 31 Mei hingga 2 September 2016.
“Saya akan magang di bagian Machine Learning dan Arfiticial Intelegence Data Platform. Nanti saya akan ikut mengurusi Google Translate dan Youtube di bagian recommendation video-nya,” kata cowok berkacamata ini.
Selama masa tiga bulan magang itu Vincent akan mendapat upah yang besar. Jumlahnya, dirahasiakan Vincent. Tapi, kira-kira cukup deh untuk jadi modal bikin start up sepulang dari sana.
Mahasiswa Langganan Bolos demi Kejar Pengalaman.
Vincent cerita, selama kuliah dia sering banget mangkir. Bahkan, Vincent punya jadwalnya sendiri untuk bolos. “Seminggu terakhir di semester pasti bolos, dan 2-3 Minggu di awal semester. Hehehe,” katanya.
Tapi, bolosnya itu bukan untuk foya-foya, melainkan demi memperbanyak pengalaman coding-nya. “Saya dari semester awal emang udah suka magang di perusahaan. Sejauh ini aja udah empat kali magang. Sempat pernah diterima magang di perusahaan di Singapura, tapi ada CEO perusahaan di sini yang memanggil saya, jadi milih magang di sini,” kata cowok yang sekarang ini magang di start up Qerja.com ini.
“Pengalaman magang itu, dan passion saya di coding, itu lah yang jadi modal utama ketika melamar ke Google,” kata cowok yang IPK-nya nggak sampai 3 ini.
Demi membantu mempersiapkan diri, Vincent pun aktif di komunitas Indo2SV yang jadi wadahnya orang indonesia yang ngebet banget pengen mencicip pengalaman kerja di Silicon Valley.
Tertarik mencoba juga? Google selalu membuka lowongannya, kok. Kunjungi saja halaman Google Carrier for Student ini. Siap-siap, saingannya jutaan mahasiswa, bro! (Rizki Ramadan)