Unjuk rasa itu dihadiri oleh Wali Kota Chicago Carter Harrison, yang menyebutkan bahwa unjuk rasa di Haymarket Square adalah aksi damai.
Mendapat kecaman dari masyarakat
Setelah Harrison dan sebagian besar pengunjuk rasa pergi, satu kontingen polisi datang dan meminta massa membubarkan diri. Pada saat itu, sebuah bom dilemparkan oleh seseorang yang hingga kini nggak teridentifikasi.
Menanggapi lemparan bom itu, polisi merespons dengan tembakan acak dan memicu terjadinya kerusuhan.
Tujuh petugas polisi tewas dan 60 lainnya luka-luka sebelum kekerasan berakhir. Sedangkan empat sampai delapan warga sipil tewas dan 30 sampai 40 lainnya luka-luka.
Pimpinan serikat buruh dijatuhi hukuman mati Melansir History, pada Agustus 1886, delapan pria yang dituduh sebagai anarkis dan pemicu Kerusuhan Haymarket dijatuhi hukuman berat dalam sebuah persidangan.
Kendati nggak ada bukti-bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam pelemparan bom yang memicu Haymarket Riot, namun hakim tetap menjatuhkan putusannya.
Hakim Joseph E. Gary menjatuhkan hukuman mati pada tujuh orang, dan yang kedelapan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Pada 11 November 1887, empat pria digantung.Sedangkan dari tiga orang lainnya yang dijatuhi hukuman mati, satu orang melakukan bunuh diri pada malam eksekusi, dan dua lainnya hukumannya diubah menjadi penjara seumur hidup oleh Gubernur Illinois Richard J. Oglesby.
Pemerintah negara bagian Illinois saat itu menghadapi kecaman masyarakat, yang mempertanyakan keabsahan hukuman terhadap delapan orang tersebut.