HAI-Online.com – Tahu, nggak, sih kalian, bahwa UNESCO alias Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB menetapkan tanggal 23 April sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia.
Baca Juga: Buku Sketsa Album
Hari besar yang terilhami oleh Festival buku di Catalunya, Spanyol ini biasa disebut sebagai Hari Buku Sedunia, sebagaimana dikutip dari Nationalgeographic.grid.id.
Festival yang awalnya bernama La Diada de Sant Jordi atau Saint George itu mulanya hanya identik dengan pemberian mawar merah kepada teman-teman, anggota keluarga dan pasangan di sekitar Catalonia untung mengenang wafatnya pada 23 April.
Namun, sejak 1923 Sant Jordi juga dikenal identik dengan pemberian buku dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan buku menginspirasi lahirnya El Dia del Llibre (Hari Buku) bagi warga Catalunya hingga akhirnya mendunia seperti sekarang ini.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Sisa-Sisa Arena Gladiator di Turki, Muat hingga 20.000 Penonton!
Dirayakan secara global sejak 1995
Perayaan Hari Buku Sedunia yang mulai diadakan sejak tahun 1995 di Paris ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada buku-buku dan para penulis serta mempromosikan budaya membaca, penerbitan, dan hak cipta.
Berdasarkan penjelasan UNESCO, tanggal 23 April dipilih karena pada 23 April 1616 ada beberapa sastrawan besar dunia yang meninggal dunia.
Selain Cervantes, sastrawan cum dramawan terbesar Inggris William Shakespeare ((1564-1616) juga meninggal tepat pada 23 April 1616. Nggak hanya kedua penulis di atas, penulis besar Spanyol lainnya, Inca Garcilaso de La Vega, juga meninggal tepat pada tanggal tersebut.
Keunggulan Cervantes dan Shakespeare dalam bidang literasi atau sastra dunia terlihat jelas saat para editor Norwegian Book Clubs bersama dengan Norwegian Nobel Institute membentuk sebuah tim panel.
Tim itu terdiri atas 100 orang penulis dari 54 negara. Para penulis di dalam tim itu antara lain Milan Kundera, Doris Lessing, Seamus Heaney, Salman Rushdie, Wole Soyinka, John Irving, Nadine Gordimer, dan Carlos Fuentes.