Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kelanjutan Eksplorasi Bermusik Rayssa Dynta di 'Allegory: Act II'

Bagas Rahadian - Jumat, 16 April 2021 | 18:34
Rayssa Dynta
Siaran pers

Rayssa Dynta

HAI-Online.com - Indonesia memang nggak pernah kehabisan solis cewek berbakat. Salah satu solis perempuan masa kini yang muncul dengan kharisma menawan adalah Rayssa Dynta.

Solis kelahiran tahun 1995 ini memang menjadi salah satu yang gaspol dalam berkarya. Terbaru, Rayssa merilis 'Allegory: Act II', yang berisikan double single 'The Unusual' dan 'Not Anymore'.

Baca Juga: Podcast dan Musik Religi Jadi Andalan Spotify Temani Ngabuburit Pendengar

'Allegory: Act II'merupakanpelengkap dari eksplorasi musiknya yang sebelumnya tertuang di 'Allegory: Act I' yang rilis pada 2020 lalu. Nah, pertanyaannya: kenapa nggak dijadiin satu kesatuan album aja, sih?

"Sebenarnya 'Allegory' (Act I & II) itu satu album, tapi memang cara rilisnya aja yang beda dari biasanya, kita bagi ke beberapa part," terang Rayssa Dynta kepada HAI dalam sesi #GirlsWhoRock.

Rayssa pun mengakui, berbagai kendala yang timbul akibat situasi pandemi covid-19 menjadi alasan utama ia terpaksa membagi album anyarnya itu menjadi dua bagian.

"Yang menarik dari perilisan EP kan adalah manggungnya ya. Momen kumpul-kumpulnya bareng para pendengar dan bandmates. Tapi kita kehilangan itu sekarang," terang Rayssa lagi.

Baca Juga: Kisah Raisa Cekcok Sama Kevin Aprilio dan Bikin Yaya Batal Jadi Vokalis Vierra

Secara materi musik, 'Allegory' juga menjadi penyaluran dari tema yang belum tersampaikan Rayssa di opus pertamnya, 'Prolog'. Dan pada akhirnya, EP dua bagian ini juga jadi jalan buat Rayssa ngembangin konsep bermusik yang ada di kepalanya, secara materi maupun tema.

"Gue juga nggak mau terbatas di sound elektronik pop. Intinya, gue tetap melakukan apa yang gue suka," terang Rayssa lagi dengan pembawaannya yang tenang.

Contohnya tampak di focus single 'The Unsual', yang punya vibes 'mischievous' yang turut hadir dalam versi video klip. Soal itu, Rayssa mengakui kalo referensinya dalam meramu musik kayak gini adalah Danny Elfman, komposer musik yang kerap mengisi scoring di film-film besutan Tim Burton.

Halaman Selanjutnya

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x