Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mana yang Lebih Baik? Buka Puasa dengan Minuman Dingin atau Hangat?

Dok Grid - Selasa, 05 Maret 2024 | 14:50
Ilustrasi minuman dingin untuk menu berbuka puasa.
Pixabay

Ilustrasi minuman dingin untuk menu berbuka puasa.

HAI-Online.com – Berbuka puasa dengan segelas minuman dingin mungkin udah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan sebagian masyarakat Indonesia di bulan Ramadhan.

Kebayang kan, gimana segarnya es teh, es kolak, es kopyor hingga es buah yang dihidangkan setelah belasan jam menahan haus dan lapar?

Kalo kalian termasuk yang gemar berbuka dengan minuman dingin, kayaknya kalian mulai harus mencoba alternatif lain deh.

Baca Juga: Meski Seger, Buka Puasa Pake Minuman Dingin Bisa Bikin Masalah Kesehatan

Sebab, dilihat dari aspek kesehatan, buka puasa dengan air hangat dianggap lebih baik daripada air dingin.

Melansir Kompas.com (25/4/2020), Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, berpandangan bahwa mengawali buka puasa dengan minum air hangat lebih daripada dengan air dingin.

Sebab, ia menjelaskan, air hangat nggak akan banyak menimbulkan efek samping seperti air dingin atau es ketika dikonsumsi saat buka puasa.

Ia juga menerangkan, minum air dingin atau es saat perut dalam kondisi kosong setelah puasa bisa memicu kontraksi pada lambung. Itu karena lambung baru saja menerima cairan dengan suhu yang jauh beda dari suhu tubuh.

Jadi, mengawali buka puasa dengan minum air dingin bisa menyebabkan gangguan pencernaan bagi yang melakukannya.

Kondisi ini terutama dapat terjadi pada penderita penyakit maag. Minum air dingin saat buka puasa juga bisa memicu seseorang menjadi lebih mudah sakit.

Hal itu dikarenakan, salah satu efek dari minum air dingin ketika buka puasa adalah dapat memicu produksi lendir berlebih pada tubuh.

Sementara, kelebihan lendir ini bisa menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga mudah terserang infeksi atau penyakit.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x