HAI-Online.com – Berada di atas gundukan kecil, di atas tanah yang membentang ke Danau Yamdrok yang tenang, berdiri Kuil Rituo—rumah bagi seorang biksu penyendiri yang menghabiskan hari-harinya melantunkan nyanyian sutra dan bermeditasi.
Rituo, yang berarti ‘batu gunung’ di Tibet yang kerap disebut sebagai kuil paling sepi di Tibet dianggap sebagai salah satu permata tersembunyi di negara itu. Hanya beberapa sedikit turis yang sengaja datang untuk mengunjunginya.
Tempat itu terletak di tengah-tengah, pada sepetak tipis tanah yang membentang ke Yamdrok, salah satu dari tiga danau suci Tibet.
Baca Juga: Cerita Ninja Terakhir Jepang Soal Cara Berlatih, Mulai dari Menatap Lilin sampai Memanjat Dinding
Beberapa orang yang pernah mengunjunginya mengaku mendapatkan kedamaian dan ketenangan yang seolah seperti dalam mimpi.
Melansir Oddity Central, nama kuil ‘batu gunung’ ini sendiri terinspirasi oleh sebuah batu berumur 100 tahun yang diabadikan di sini. Batu tersebut juga dipercaya bisa menyembuhkan segala macam penyakit.
Jika kalian berdiri di puncak Kuil Rituo, kalian bakal melihat antelop berlari bebas dan angsa berenang. Saat malam tiba, langit penuh bintang akan menjadi pemandangan menakjubkan seperti dalam negeri dongeng.
Dihuni oleh seorang biksu
Namun mungkin satu hal paling menarik tentang Kuil Rituo adalah fakta bahwa tempat ini hanya dihuni oleh satu orang!
Baca Juga: Cerita Ninja Terakhir Jepang Soal Cara Berlatih, Mulai dari Menatap Lilin sampai Memanjat Dinding
Adalah Ahwang Pincuo, seorang biksu yang menghabiskan sebagian besar waktunya mengambil air ke bawah danau dan membawanya menuju kuil, dan melantunkan sutra serta bermeditasi.
Ahwang merupakan orang terakhir dalam deretan panjang para biksu yang menjaga Kuil Rituo selama lebih dari berabad-abad. Saat ia meninggal nanti, tempatnya pun bakal digantikan oleh biksu lainnya.
Kalian mungkin bakal penasaran, apa sih yang membuat seorang manusia mampu bertahan di tengah tempat terasing seperti ini.
Yup, dalam hal ini, jawabannya adalah kekuatan kepercayaan. Jadi, meski Ahwang mungkin berada di kondisi paling sepi, bisa jadi ia nggak merasa kesepian. (*)
Baca Juga: Gimana Jadinya Saat 15 Orang Mengisolasi Diri di Gua Selama 40 Hari?