Follow Us

Mengakhiri Pacaran dengan Cara Ghosting, Psikolog Bilang Itu Kurang Ajar!

Al Sobry - Sabtu, 13 Maret 2021 | 15:18
Mengakhiri Pacaran dengan Cara Ghosting, Psikolog Bilang Itu Kurang Ajar!
The attics

Mengakhiri Pacaran dengan Cara Ghosting, Psikolog Bilang Itu Kurang Ajar!

Baca Juga: Ghosting Trending Gara-gara Kaesang, Istilah Ini Ternyata Paling Dicari pada 2020

Menghilang tanpa kabar dalam hubungan Kaesang dan Felicia seperti yang dituduhkan netizen sempat dijawab oleh pihak cowok.

"Jadi gini, aku itu sebenarnya sudah ngomong untuk mengakhiri hubungan ini di pertengahan bulan Januari. Dan di waktu itu juga, aku juga dimaki-maki, tapi yowislah, aku diem aja," kata Kaesang selanjutnya tak ada kabar lagi.

Terlepas dari kasus itu, apakah mengakhiri hubungan dengan ghosting itu tepat atau memang benar kurang ajar?

Dikutip dari Huffpost, istilah ghosting adalah saat seseorang yang kamu kencani mengakhiri hubungan dengan memutuskan sepihak lantas semua komunikasi juga terputus begitu saja tanpa penjelasan apa pun.

Bukan Berarti Tidak Dewasa

Menurut Psikolog Klinis Ratih Ibrahim, perbuatan ghosting itu jahat. Tiba-tiba menghilang adalah tindakan yang kurang ajar dan tidak sopan.

"(Ghosting) bukan tidak dewasa, melainkan (tindakan) kurang ajar. Pelakunya pengecut," kata Ratih saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/3/2021) lalu.

Ratih mengatakan bahwa perilaku ghosting untuk memilih "udahan" dengan kekasihnya ini, telah banyak dilakukan oleh anak-anak muda.

Tapi dia tahu, faktanya tidak semua orang melakukan tindakan tersebut hanya untuk memutuskan hubungan yang telah dijalin dengan teman kencan atau pacarnya.

Lebih lanjut, Ratih menjelaskan bahwa sebuah relasi bersifat timbal balik. Artinya, relasi yang sehat dan baik, akan ada saling peduli atau caring, karena rasa kasih sayang.

Baca Juga: Ghosting, Perilaku Ngeselin yang Ternyata Nggak Cuma Berlaku di Ranah Percintaan "Saling respect (menghormati), dan bersama saling bertumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa dan tentunya juga lebih baik," jelas Ratih.

Saat hubungan kasih yang telah dijalin sekian lama, bukan tidak mungkin ada perasaan yang mulai berubah.

Ratih menegaskan bahwa sangat bisa dipahami jika di tengah jalan ternyata relasi yang sudah dibina lama itu merenggang.

"Termasuk cinta yang menghilang, rasa galau, bahkan adanya orang ketiga yang membuat khilaf lalu berpaling," ungkap Ratih.

Meski begitu, Ratih kembali menegaskan bahwa mengakhiri hubungan dengan ghosting sama halnya dengan kabur dan menghilang begitu saja.

"Itu (ghosting) tidak sopan. Nah, sebaiknya (udahan) bisa diselesaikan berdua, secara jujur atas dasar niat baik atau good will," imbuhnya. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular