Follow Us

Banyak Hoaks dan Penipuan, Survei Ungkap Netizen Indonesia Paling Nggak Sopan Se-Asia Tenggara

Bagas Rahadian - Kamis, 25 Februari 2021 | 15:00
Ilustrasi naik motor sambil main hape
Motorplus

Ilustrasi naik motor sambil main hape

Dan ketiga adalah diskriminasi sebesar 13 persen, yang turun sebanyak 2 poin dibanding tahun lalu.

Sementara itu, selama pandemi, empat dari 10 responden mengaku tingkat kesopanan digital di Indonesia membaik.

Hal itu didorong oleh rasa kebersamaan yang lebih besar di saat pandemi dan melihat warganet saling tolong-menolong secara online.

Namun, lima dari 10 responden juga mengaku pernah terlibat perundungan, di mana 19 persen responden mengaku sebagai target perundungan. Milenial adalah generasi yang paling terpukul akibat perundungan dengan persentase 54 persen.

Empati naik Kabar baiknya, laporan ini menyebut bahwa nilai empati di Indonesia naik 11 poin.

Di Indonesia, media sosial menjadi kontributor terbesar dalam memengaruhi tingkat kesopanan digital. Kontribusinya sebesar 59 persen.

Kemudian berita di media menjadi kontributor kedua dengan persentase 54 persen.

Selain itu, kontribusi tingkat kesopanan digital juga didorong oleh lembaga pemerintah 48 persen, lembaga pendidikan 46 persen, dan lembaga agama 41 persen.

Digital Civility Index tahun 2020 adalah yang kelima kalinya dilakukan Microsoft.

Riset yang dilakukan pada April-Mei 2020 ini menyasar 16.000 responden yang tersebar di 32 geografi.

Para responden diberikan pertanyaan untuk empat kategori: perilaku, seksual, reputasi, dan personal atau gangguan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tingkat Kesopanan Orang Indonesia di Internet Paling Buruk Se-Asia Tenggara"

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest