HAI-Online.com - Udah lebih dari sejuta seratus ribu orang yang terjangkit virus corona dan kenaikan kasus Covid-19 masih terus menanjak signifikan.
Gara-gara ini juga, mulai pertengahan Januari kemarin, pemerintah Indonesia memutuskan untuk Karantina Wilayah pada tingkat mikro.Hidup semain susah bergerak karena banyak pembatasan. Apa mau seterusnya seperti ini?
Sementara itu, okupansi rumah sakit rujukan Covid-19 pun sudah lebih dari 70 persen alias hampir penuh.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, IPB Terapkan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Secara Online
Akibatnya, rumah sakit cuma menerima pasien dengan gejala sedang dan berat. Sedangkan yang bergejala ringan, disarankan isolasi mandiri.
Nah, selain terus menerus mengedukasi masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pemerintah juga melakukan vaksinasi yang dimulai sejak 13 Januari 2021. Kendati demikian, jumlah vaksin tahap pertama di Indonesia ini masih terbatas, yakni baru 3 juta dosis vaksin Corona Sinovac.
Kamu yang belom dapat giliran gimana? Berangkat dari fakta itu, berbagai upaya pencegahan sekaligus perlindungan diri seharusnya terus dilakukan oleh kita. Yap, kalo buka kita sendiri siapa lagi?
Bukan cuma 3M lho, untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan gerakan yang mesti dilakukan udah 5M, yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas alias Main di rumah aja.
Kalo sudah dijalankan kelimanya, jangan lupa untuk berdoa dan meningkatkan ketahanan tubuh kita. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, antara lain, istirahat cukup, mengonsumsi makanan bernutrisi, hingga mengonsumsi suplemen berbahan alami atau herbal.
Ngomongon obat herbal, kalo merujuk ke Buku Pedoman BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) tentang “Obat Tradisional untuk Memelihara Daya Tahan Tubuh”, masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dalam memilih obat tradisional berbahan herbal.
Dalam buku itu diterangkan, BPOM menegaskan bahwa obat tradisional berbahan herbal dapat dinyatakan berkhasiat dan efektif meningkatkan daya tahan tubuh jika sudah melalui penelitian ilmiah, antara lain uji klinis.