HAI Online.com - Band rock besar kayak Guns N' Roses didapati pernah mengalami masa-masa kelam dalam kariernya.
Hal itu terjadi ketika popularitas band hard rock raksasa ini 'digusur' oleh popularitas musik rock alternatif seperti grunge di dekade 90an silam.
Sebuah cerita miris pun diungkap oleh mantan gitaris Guns N' Roses, Gilby Clarke, dalam wawanara dengan 80s Metal Recycle Bin.
Ia menceritakan masa di mana para band alternatif kota Seattle mengubah lanskap musik rock di awal 90an dengan sound yang dinilai lebih segar dibanding era thrash dan glam metal.
Band-band tersebut antara lain adalah Nirvana, Pearl Jam dan lain sebagainya, yang berhasil melahirkan gelombang musik rock serupa di sepanjang tahun 90an.
Imbasnya, ungkap Clarke, band seperkasa Guns N' Roses sampai sempat jadi bahan tertawaan para concertgoers yang lagi doyan-doyannya sama sound rock ala grunge di era itu.
Baca Juga: System of a Down Gelar Siaran Langsung untuk Galang Dana bagi Armenia
Selain diungguli dari segi popularitas, kuintet asal California itu bahkan sempat dicap 'ketinggalan jaman' oleh sebagian orang, lantaran grunge terkesan lebih fresh.
"(Padahal) aku dan Slash (gitaris) punya album solo. Kita bermain di stadium selama setahun, dan di tahun berikutnya kita cuma bermain di klub," tukas Clarke, dalam wawancara tersebut.
"Kita jadi tersadar iklim musik telah berubah saat itu."
"Pernah suatu ketika, seseorang melihat Slash dan teriak, "Wih! ada Slash', tapi kemudian mereka tertawa meledek seolah ia adalah karakter kartun dan bukan Slash dari Guns N' Roses."
"(Padahal) empat atau lima tahun lalu ia adalah manusia terkeren di planet bumi," tutur Clarke.
Ya namanya juga hidup bos. Pasti ada masanya di bawah. Ya nggak? (*)