Novel Rapijali digital ini juga dilengkapi fitur Forum untuk membangun suasana membaca bersama komunitas.
"Ya, seperti yang pernah terwujud menjadi Digitribe Aroma Karsa, yakni kumpulan pembaca cerbung Aroma Karsa yang masih solid hingga kini,” tutur Dee lagi.
Sementara untuk edisi cetaknya, Dee kembali bekerja sama dengan Bentang Pustaka untuk segera merilisnya pada akhir Februari nanti.
Rapijali merupakan manuskrip tertua Dee Lestari yang sudah "tertidur" selama 27 tahun. Karya fiksi ituberkisah tentang Ping, cewek berusia 17 tahun yang hidup damai di Pantai Batu Karas bersama kakeknya, seorang pemusik yang tinggal di rumah mereka dekat tepian Sungai Cijulang.
Baca Juga: Kehilangan Penciuman Karena Covid-19, Sekeluarga Nggak Sadar Bau Api Telah Melalap Rumahnya
Ping sendiri juga punya bakat musik yang istimewa, namun ia tidak berani bercita-cita besar karena keterbatasan hidupnya.
Namun, hidupnya tiba-tiba berubah karena ia harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama calon Gubernur. Dari sana, ia menyadari bahwa ternyata hidupnya tidak sesederhana itu. Ada sesuatu dari masa lalunya yang menanti untuk dikuak.
Penasaran seperti apa kisah Ping, di Rapijali? Yuk akrabi buku cetaknya akhir Februari dan nikmati buku digitalnya mulai 25 Januari. (*)