Follow Us

What's Up with Whatsapp? Ini Yang Perlu Lo Tahu Soal Kontroversi Aturan Baru Whatsapp

Bagas Rahadian - Rabu, 13 Januari 2021 | 13:00
Logo Facebook dan Whatsapp
The New Times

Logo Facebook dan Whatsapp

HAI Online.com - Belakangan, aplikasi berkirim pesan Whatsapp lagi ramai diperbincangkan di masyarakat.

Yang menjadi sorotan publik, dan tentunya para pengguna aplikasi ini, adalah perihal pembaruan dari terms & condition Whatsapp, yang dinilai patut buat dipertanyakan.

Fyi, kebijakan baru ini meminta pengguna untuk mematuhi langkah Whatsapp yang akan membagikan data pengguna ke Facebook.

Persyaratan baru dan kebijakan privasi WhatsApp diketahui akan mulai berlaku pada 8 Februari 2021.

Adapun, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechRadar, Kamis (7/1/2021), sebelumnya pengguna bisa memilih apakah ingin meneruskan datanya ke Facebook atau nggak.

Sekarang nggak ada pilihan lain kecuali menerima syarat itu.

So, bagi kalian yang pengguna, kalian harus menerima persyaratan dan perubahan ini untuk tetap menggunakan akun WhatsApp setelah batas waktu yang telah ditentukan.

ilustrasi whatsapp
Shutterstock

ilustrasi whatsapp

Jika nggak setuju, WhatsApp mengatakan pihaknya bisa menghapus akun pengguna yang bersangkutan.

Adanya pembaruan kebijakan tersebut memicu kekecewaan netizen kepada WhatsApp.

Sampai-sampai, tagar aplikasi pesan Telegram mencuat di Twitter pada Kamis (7/1/2021), dengan ramainya netizen yang meyerukan pindah dari WhatsApp ke Telegram.

Telegram sendiri merupakan aplikasi berbagi pesan gratis sama seperti WhatsApp.

Menanggapi respon para netizen, WhatsApp pun telah memberi klarifikasi lebih jauh soal kebijakan kontroversialnya tersebut.

Layanan yang dimiliki Facebook itu menjelaskan, bahwa update awal 2021 ini menekankan pada perpesanan WhatsApp Business, yang kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk percakapan WhatsApp-nya.

Artinya, percakapan yang terjadi pada akun bisnis tersebut akan disimpan di server Facebook.

Meski demikian, pengguna dalam hal ini masih bisa memilih apakah mereka ingin berinteraksi dengan akun bisnis tersebut atau nggak. "Bisnislah yang menentukan bagaimana mereka menggunakan atau membagikan informasi tersebut," tulis WhatsApp.

Baca Juga: Ini Klarifikasi WhatsApp Soal Kebijakan Berbagi Data dengan Facebook

Apakah dengan begitu Whatsapp dan FB bisa membaca pesanmu?

Umumnya, kekhawatiran di kalangan pengguna Whatsapp soal kebijakan baru ini adalah pertanyaan terkait apakah data pribadi kita bisa 'di-stalking' oleh dua aplikasi berjejaring ini.

Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah 'Tidak'.

Menurut situs Live Mint, pecakapan WhatsApp masih mengusung sistem enkripsi end-to-end.

Simple-nya, selama tetap seperti ini, perusahaan maupun induknya sekalipun tidak dapat membaca pesan pengguna.

Akan tetapi, ini tidak mengubah fakta bahwa algoritme kedua aplikasi ini (WA dan FB) dapat mengukur struktur sosial pengguna, yang merupakan inti dari model bisnis Facebook.

Diketahui, perusahaan seperti Facebook, Google,dan lain jenisnya mencoba melacak aktivitas pengguna di internet untuk lebih memahami perilaku mereka dan menargetkan mereka dengan promosi produk.

This photo illustration taken on March 22, 2018 shows apps for Facebook, Instagram, Whatsapp and other social networks on a smartphone in Chennai. / AFP PHOTO / ARUN SANKAR        (Photo credit should read ARUN SANKAR/AFP/Getty Images)
AFP

This photo illustration taken on March 22, 2018 shows apps for Facebook, Instagram, Whatsapp and other social networks on a smartphone in Chennai. / AFP PHOTO / ARUN SANKAR (Photo credit should read ARUN SANKAR/AFP/Getty Images)

Adapun, ketika Facebook membeli WhatsApp pada tahun 2014, banyak pihak yang berharap pembagian data antar platform tetap minimal dan berdasarkan "kesediaan" para pengguna.

Senada dengan pemaparan di atas, dalam keterangan resminya, WhatsApp juga menjelaskan bahwa enkripsi secara end-to-end memang masih berlaku dalam sistem nya. Tanpa terkecuali kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru.

Sehingga, baik WhatsApp maupun Facebook nggak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna. (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest