HAI-Online.com- Tengah viral video pengakuan Agesti, seorang anak sulung yang berniat menyembunyikan aib keluarga dengan cara melaporkan ibunya ke kepolisian sehingga masuk ruang tahanan.
"Saya Agesti Ayu Wulandari, mungkin di luar sana para netizen dan rekan-rekan sekarang lagi ramai dengan berita anak durhaka yang telah melaporkan ibukandungnya sehingga terancampenjara (sudah sempat ditahan). Perlu saya jelaskan mungkinkah seorang anak memenjarakan seorang ibu, jika ibunya tidak keterlaluan?" kata Agesti dalam videonya di media sosial.
Baca Juga: Young Lex Dibikin Kesal Hingga Tuduh Anya Geraldine Gara-Gara Hal Ini
Agesti tidak menjelaskan apa perbuatan ibunya yang dia sebut keterlaluan itu.
Menurutnya dasar laporannya itu adalah menyoal aib pernikahan ibu bapaknya yang harusnya tidak bocor ke orang luar.
"Jujur mengapa saya melaporkan ibu saya. Pertama, karena saya tidak ingin membuka aib ibu saya dan aib keluarga saya. Saya hanya ingin mencari keadilan. Karena keadilan itu ada di hukum. Sehingga mudah-mudahan bisa saya dapatkan," ucap dia lagi.
Untuk itu kasus hukum yang mendera seorang ibu (S) dan anaknya (A) di Demak, Jawa Tengah, telah masuk ke babak penyelidikan.
Kisah ibu anak ini pun menarik perhatian anggota DPRRI Dedi Mulyadi yangjuga Wakil Ketua Komisi IVDPRini. Menurutnya sebelum larut lebih dalam ke ranah hukum, Dedi merasa harus turun langsung untuk menemui warganya, pertama yaitu S (36) yang sempat mendekam selama dua malam di ruang tahanan Mapolres Demak, Minggu (10/1/2021).
“Harapannya agar kasus yang menimpa ibu dan anak kandung ini bisa terselesaikan secepatnya. Jangan berlarut-larut lah. Nggak ada yang namanya mantan anak atau mantan ibu. Yang ada mantan suami atau mantan istri,“ ungkap Dedi.
Baca Juga: Pengisian PDSS SNMPTN 2021 Sudah Dimulai, Yuk Simak Tahapannya
Meski si ibu (S) sudah mendapat surat jaminan penangguhan penahanan dari Ketua DPRD Demak dan juga dari Kepala Desa Banjarsari Kecamatan Sayung Demak, tetapi sesuai tujuan semula, Desi Mulyaditetap menyerahkan berkas penangguhan penahanan darinya.
Dedi yang menemui S di rumahya, bangunan berlantai dua itu, ditemani oleh anak nomor dua (adik kandung pelapor) dan anggota keluarga yang lain serta ketua RT setempat.