HAI-ONLINE.COM – Pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua bidang industri, termasuk musik. Sepanjang pandemi, festival musik hingga gigs kecil-kecilan enggak bisa diselenggarakan karena adanya kebijakan pembatasan sosial.
Banyak musisi kehilangan panggung dan wadah buat mengekspresikan karya hingga menjaga eksistensinya. Cara masyarakat menikmati musik pun berubah dengan lebih mengandalkan format digital.
Kondisi tersebut membuat Levi’s merasa perlu menyediakan sarana bagi musisi untuk berkarya dan membantu mereka beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akibat pandemi. Inventor celana jeans terkemuka tersebut pun menyelenggarakan Levi’s Band Hunt 2020.
Country Marketing Head PT Levi Strauss Indonesia Aditha Idris mengatakan, menyesuaikan dengan kondisi pandemi, ajang yang berakhir pada Desember 2020 tersebut dikemas dengan format yang berbeda.
Baca Juga: AFI Umumkan Album ke-11 Yang Bakal Dirilis di Tahun 2021 Ini
“Kami ingin membantu industri musik Indonesia dengan menyulut semangat agar musisi terus semangat berkarya. Kami mengubah format tahun ini dan mengajak band-band alumni Levi’s Band Hunt untuk menggali ide kreatif dalam menciptakan panggungnya sendiri,” ujar Aditha dalam keterangan tertulis, Senin (4/1/2021).
Para alumni Levi’s Band Hunt tahun-tahun sebelumnya diajak untuk mengirimkan proposal berisi ide bermusik di tengah pandemi. Band alumni diminta memaparkan konsep karya musik yang ingin disampaikan kepada penggemar di tengah kondisi pandemi sehingga tetap eksis.
Levi’s kemudian memilih proposal 70 band alumni untuk merilis dua single baru berformat digital melalui platform Spinnup.
Kemudian, Levi’s melakukan seleksi lagi terhadap 70 band alumni tersebut sepanjang September-Oktober 2020. Dari proses seleksi terpilihlah tiga band yaitu Delika, Hip Today!, dan Peraukertas untuk mengikuti workshop selama tiga minggu.
Baca Juga: 3 Band Indonesia yang Rajin Manggung di Luar Negeri
Ketiga band tersebut kemudian diberi kesempatan untuk mengikuti workshop selama tiga minggu yang dimulai pada Selasa (27/10/2020). Enggak tanggung-tanggung, selama workshop mereka dimentori oleh praktisi musik dan digital seperti Noor Kamil dari Records Label yang menaungi musisi-musisi indie, praktisi digital Andreas Wijayanto, dan band Barasuara.