Follow Us

Tren Bersepeda Saat Pandemi Pecahin Rekor MURI: Foto Pesepeda Terbanyak dalam Satu Hari, Total 500!

Alvin Bahar - Selasa, 17 November 2020 | 16:00
Penyerahan plakat Museum Rekor Indonesia (MURI) oleh perwakilan pihak MURI dan ucapan simbolis dari Lensa Community kepada Panji Indra.
Dok. Lensa Community

Penyerahan plakat Museum Rekor Indonesia (MURI) oleh perwakilan pihak MURI dan ucapan simbolis dari Lensa Community kepada Panji Indra.

HAI-ONLINE.COM - Pandemi covid 19 cukup berdampak hampir ke semua kalangan, termasuk untuk para pegiat fotografi nih. Banyak individu maupun komunitas fotografi yang terbatasi ruang geraknya, sehingga menjadi berkurangnya produktifitas di bidang visualgraphy maupun dunia kreatif. Nah, Lensa Community, sebuah wadah bagi para visual enthusiast berbasis lensa, mencoba untuk menginspirasi para visualgraphy untuk terus berkreativitas di masa pandemi ini dengan spirit Lets do it!. Oleh karena itu Lensa Community berkolaborasi dengan fotografer profesional Panji Indra melakukan sebuah proyek fotografi dengan sepeda yang diberi nama The Cyclist Portrait “Ride to 500”. Hal ini didasari oleh tren sepeda yang belakangan ini meningkat, juga dengan latar belakang Panji Indra sebagai penikmat dan pengguna sepeda. Kolaborasi ini berhasil memecahkan rekor MURI dengan memotret sebanyak 837 pesepeda hanya dalam waktu satu hari.Sesuai dengan nama “Ride to 500”, awalnya proyek fotografi ini menargetkan 500 pesepeda. Namun karena tingginya animo, jumlah peserta melonjak hingga menembus 837 pesepeda.

Baca Juga: The Panturas Ajak Lobster Brass Combo Konser di Panggung Kapal This Is My Wave Concert, Tiket Mulai Rp 20 ribu“Ride to 500” digelar di tiga titik spot favorit pegiat sepeda berkumpul di daerah Jakarta dan Bintaro. Lokasi tersebut dimulai dari Parking Lot Burger King Emerald Bintaro Jaya, Senayan Park (Spark), hingga Jakarta International Velodrome. Kegiatan ini diadakan pada hari Minggu, 15 November 2020 mulai dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Salah satu peserta “Ride to 500” berpose ekstrem di atas sepeda BMX andalannya.
Dok. Lensa Community

Salah satu peserta “Ride to 500” berpose ekstrem di atas sepeda BMX andalannya.

Christian Setiawan selaku perwakilan Lensa Community mengatakan proyek fotografi “Ride to 500” bertujuan untuk memberikan inspirasi untuk para visualgraphy untuk terus berkarya termasuk di masa yang sulit ini.

Visi dari Lensa Community ini ternyata mendapatkan sambutan yang sangat positif dengan tingginya jumlah pesepeda yang ingin terlibat, hingga akhirnya berhasil memecahkan rekor MURI.

"Pencapaian rekor MURI ini bagi Lensa Community adalah apresiasi yang kami syukuri. Kami juga berterima kasih kepada para pesepeda yang mendukung dan berpartisipasi, dengan animo yang begitu besar. Kami melihat Ride to 500 ini sebagai sebuah proyek kolaborasi. Karena fotografi ini sangat luas dan terus mengikuti tren yang berkembang, termasuk yang sekarang digandrungi foto pesepeda. Kami berharap melalui pemecahan rekor ini dunia fotografi dan visual berbasis lensa gaungnya semakin luas lagi,” terang Christian saat ditemui di lokasi acara, Bintaro, Tangerang Selatan.Pemilihan tiga tempat digelarnya “Ride to 500” merupakan lokasi favorit bagi para pesepeda dan biasa dijadikan titik kumpul. Ketiga lokasi tersebut juga dapat mewakili para pesepeda di sekitaran ibu kota untuk datang dan berpartisipasi, ditutup di Jakarta International Velodrome yang merupakan landmark bagi olahraga sepeda di Indonesia.

Baca Juga: MALIQ & D’Essentials, Kelompok Penerbang Roket, Elephant Kind, Mocca, dan Kallula Rilis Merch Bertema PolaroidUntuk bisa diabadikan di dalam stadion dengan sepeda kebanggaan juga merupakan kesempatan yang langka. “Maka melalui Ride to 500 ini menjadi sebuah kebanggaan bagi peserta yang diperkenankan untuk merasakan berfoto di sana,” imbuh Christian. Kolaborasi Lensa Community dan Panji Indra ini berawal dari movement sang fotografer di Instagram yang diberi nama The Cyclist Potrait. Dalam movement tersebut, Panji Indra mengabadikan para pesepeda di Jakarta dalam bentuk fotografi portrait.

Para pesepeda yang difoto berasal dari berbagai kalangan, profesi, jenis sepeda, dengan latar belakang kisah yang berbeda-beda. Salah satu ciri karya The Cyclist Portrait adalah selalu menggunakan fotografi outdoor setup sebagai background untuk mengambil foto.Panji Indra mengatakan The Cyclist Portrait ia gagas sebagai sebuah movement yang inspiratif sekaligus menjaga agar tetap produktif dalam situasi pandemi seperti ini.

The Cyclist Portrait diharapkan menjadi sebuah karya seni yang menghibur pagi para penikmat fotografi sekaligus para pehobi sepeda. Dengan kolaborasi bersama Lensa Community, The Cyclist Portrait akhirnya mampu menandai movement tersebut dengan sebuah pencapaian rekor MURI yang fenomenal."Tantangan (memecahkan rekor MURI) ini bisa diwujudkan karena circle komunitas sepeda cukup luas dan solid. Begitu juga dengan pesepeda dari kalangan non komunitas yang antusiasmenya sangat tinggi. Suatu kebanggaan bahwa The Cyclist Portrait bersama Lensa Community akhirnya berhasil meraih rekor MURI. Gue berharap ke depannya awareness masyarakat yang menyukai sepeda bisa lebih besar dan semuanya punya semangat yang sama," ujar Panji.Untuk mengantisipasi kerumunan selama berlangsungnya "Ride to 500" di tiga tempat, penyelenggara menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat kepada semua peserta. Seluruh peserta diwajibkan memakai masker, mengikuti prosedur pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki lokasi, pengaturan jaga jarak yang aman antar peserta, hingga penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan di sekitar area.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest