"Makanan tidak hanya akan berdiam di perut, tapi mungkin masuk ke usus dan dicerna secara tidak memadai," kata Barmmer. "Terkadang kotoran kita bisa terlihat berminyak."
Banyak orang juga akan mengalami diare dan sakit perut setelah banyak makan makanan berminyak.
3. Membuang bakteri usus
Ada banyak bukti yang menunjukkan kalo yang kita makan dapat mempengaruhi bakteri usus, yang juga dikenal sebagai mikrobioma.
Terlalu banyak makan makanan berminyak sama sekali nggak menguntungkan mikroorganisme tersebut.
"Makanan berminyak tidak mengandung lemak bergizi dan sehat seperti yang kita temukan dalam alpukat, ikan, minyak zaitun extra virgin dan bahkan mentega,” katanya.
Baca Juga: PUBG Mobile Resmi Nggak Bisa Diakses India, Penyebabnya Konflik dengan Tiongkok
Makan terlalu banyak makanan olahan yang berminyak dapat mengganggu keseimbangan asam lemak tubuh, yang pada akhirnya dapat membuang segalanya mulai dari tingkat hormon hingga kekebalan tubuh.
4. Menyebabkan jerawat
Mungkin jerawat nggak langsung muncul segera setelah kita makan makanan berminyak, tapi Barmmer menjelaskan kalo makanan tersebut punya peran besar terhadap munculnya jerawat.
"Efeknya tidak langsung, tapi terjadi seiring berjalannya waktu dan sebagai akibat dari pola makan," katanya.
Jerawat sebagian besar disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan/atau ketidakseimbangan bakteri, jadi makanan berminyak dapat menyebabkan jerawat dengan cara merusak kesehatan usus.