Follow Us

Yeay! Risiko Penyebaran Coronavirus di Gigs Indoor "Kecil ke Sangat Kecil" Menurut Studi Jerman

Dio Firdaus - Rabu, 04 November 2020 | 11:30
Partisipan menggunakan masker saat menonton Tim Bendzko
Getty Images Europe

Partisipan menggunakan masker saat menonton Tim Bendzko

HAI-Online.com - Sebuah studi di Jerman baru aja memberi kesimpulan kalo risiko penyebaran virus corona kecil di konser indoor.

Pada Agustus 2020 kemarin, ilmuwan dari Halle University di German membuat tiga gigs sebagai alat eksperimennya.

Timnyya sekarang sudah bisa memberikan hasil studionya, di mana tingkat penularan coronavirus itu rendah selama para penonton mengikuti protokol kesehatan dan ada ventilasi udara yang bagus.

Merangkum dari NME, studi itu sendiri diikuti oleh 1400 relawan yang sudah dites untuk COVID-19 dan juga suhu tubuh mereka.

Semua peserta menggunakan masker, pelacak lokasi digital dan hand sanitiser yang dicampur dengan pewarna floursen untuk membantu para ilmuwan melacak kontak permukaan.

Baca Juga: PS5 Segera Meluncur, Giliran PS4 di Indonesia dapat Promo Mulai Rp 4 Jutaan

Gigs pertama dari tiga mensimulasikan sebuah acara sebelum pandemi di mana nggak pengamanan dan protokol kesehatan sama sekali.

Gigs yang kedua, dilengkapi dengan protokol kesehatan dan social distancing. Sedangkan yang ketiga, jumlah pesertanya dikurangin setengah dan tiap orang berjarak 1,5m.

"Nggak ada argumen untuk batal ke konser. Risiko terinfeksinya sangat kecil," ucap Dr. Michael Gekle yang HAI kutip dari New York Times.

Dari hasil studi itu, ditemukan juga kalau ventilasi nggak kalah penting untuk membatasi penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Jerinx Didakwa Bersalah, Kena Tuntutan 3 Tahun Penjara dan Denda Rp 10 Juta

Di satu skenario, sebuah jet nozzles meniupkan udara segar kedalam venue di Leipzig. Di skenario satu lagi, udara segar disedot ke arena dari atap dari jet nozel dimatikan.

Hasilnya, risiko terpapar virus corona jauh lebih besar di skenario kedua.

Selain itu, studi juga menemukan kalau social distancing sangat penting untuk membatasi penularan. Studi menemukan periode kontak dekat terbesar adalah selama istirahat dan ketika penonton pertujukan pertama kali tiba di tempat itu.

Barang kali kamu kepo mau baca penelitian secara lengkapnya. Bisa kamu akses di sini sob. (*)

Source : NME.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest