Namun, sekali lagi Megawati menegaskan, bahwa tak ada aturan yang mengatur diperbolehkannya perusakan terhadap fasilitas umum."Ada aturan dalam demo diizinkan karena ketika reformasi, kita masuk ke dalam alam demokrasi, ya. Tapi adakah, jawab, aturannya bahwa untuk merusak? Nggak ada. Kalau ada orang bilang ada Bu, mana dia, sini, sini kasih tahu sama saya," katanya lagi gemes.
Menyoal Megawati yang mempertanyakan kontribusi para milenial, komika, penulis dan sineas muda Indonesia Ernest Prakasa mengomentari bahwa "omongan" Megawati itu dianggap terlalu semangat, sampai ia tidak melihat bahwa anak muda di berbagai bidang telah berkontribusi lewat cara masing-masing.
"Mungkin Ibu Mega terlalu semangat sampai lupa bahwa ada milenial, saya juga milenial lho, lewat teknologi temen-temen yang bisa membuat perubahan, teknologi malah mempermudah perubahan itu," katanya di tayangan Mata Najwa edisi Unjuk Sumpah Anak Muda. (*)