Kisah Tragis Vlogger Yang Dibakar Hidup-Hidup Mantan Suami Saat Sedang Livestream

HAI-Online.com - Dalam sebuah insiden mengerikan pada 14 September lalu, bintang media sosial bernama Lamu terbunuh usai dibakar hidup-hidup oleh mantan suaminya.

Mengerikannya lagi, peristiwa tersebut terjadi di saat Lamu sedang melakukan livestream dan disaksikan para follower-nya di media sosial.

Influencer asal China tersebut menderita luka bakar pada 90 persen tubuhnya dan meninggal dua pekan kemudian setelah dirawat.

Mengutip dari India Times, kabarnya keluarga Lamu turut menyaksikan tubuhnya dilumuri bensin dan dibakar oleh mantan suami bernama Tang.

Pada hari kejadian, Tang, yang diketahui punya rekam jejak kekerasan dalam rumah tangga, dikabarkan merengsek masuk ke rumah Lamu dengan membawa parang dan bensin sebelum menyerangnya.

Laporan media setempat menyatakan bahwa layar pada siaran streaming berubah gelap seketika sesaat setelah siaran tersebut baru mulai.

Media Tiongkok mengatakan bahwa aksi Tang terhadap Lamu didasari balas dendam lantaran sang mantan istri menggugat ceraii usai mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

India Times

Lamu dalam salah satu kontennya di aplikasi Douyin

Awal tahun ini, dia telah menceraikannya karena kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berulang kali terjadi.

Keduanya masing-masing mendapat hak asuh satu anak.

Namun, belakangan, Tang mengancam akan membunuh satu anaknya jika dia tidak menikah lagi dengannya.

Baca Juga: Salah Server! Namanya Mirip DPR, IG Rapper Korea Ini Digruduk Komentar Pedas Netizen Indonesia

Menurut laporan BBC, Lamu menjadi seorang influencer terpopuler di platform Douyin, (TikTok versi China), di mana dia kerap membuat video tentang kehidupan pedesaannya di Provinsi Sichuan.

Lamu begitu dicintai para viewer karena parasnya yang cantik meski tanpa riasan, dan konsep video yang dinilai sangat otentik.

Dia memiliki 7,82,000 pengikut dan 6,3 juta jumlah 'like' di Douyin.

Kematian Lamu memicu kemarahan besar-besaran warganet China terhadap besarnya angka kekerasan dalam rumah tangga di negara tersebut.

Banyak pula yang menyalahkan kelambanan polisi atas penanganan kasus ini. (*)