Bagi Kemal, mengikutsertakan Candy Monster ke berbagai festival film internasional dapat memperbesar peluang film tersebut ditonton banyak orang dari berbagai belahan dunia.
Dengan demikian, hasil kerja keras mereka akan terbayarkan. “Kalau menang, kami akan mendapatkan piala dan bisa menyematkan ‘Laurel’ pada film kami. Hal ini berarti memberikan tambahan kredibilitas terhadap film kami,” imbuhnya.
Terkait pemutaran Candy Monster di Chaniartoon, Kemal berharap karya tersebut bisa mendapatkan penghargaan untuk kategori Best Short Animation Film.
Walaupun nantinya nggak menang, Kemal mengaku cukup senang karena film Candy Monster telah diputar di tempat-tempat di belahan dunia lain yang mungkin nggak pernah mereka datangi.
“Kami akan tetap mengikutkan Candy Monster ke berbagai festival di seluruh dunia sampai 2021. Kami pun mulai memproduksi IP Candy Monster dalam bentuk film seri, game mobile, game interaktif, stiker (aplikasi) Line, dan buku cerita anak,” paparnya.Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Candy Monster, Film Animasi Indonesia yang Berhasil Tembus 2 Festival Internasional"