Nggak cukup itu aja, berikut pencapaian Indonesia lainnya dalam PBB.
Menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan
Dilansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri, Indonesia pertama menjadi anggota tidak tetap pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, yakni 1974-1975, dan 1995-1996.
Itu berlanjut pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada 2007-2000. Kemudian, di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2018-2020 bersama Jerman, Afrika Selatan, Belgia, dan Republik Dominka.
Selama menjadi anggota tidak tetap, Indonesia memainkan peranan sebagai suara penengah dan menjembatani serta membentuk konsensus di antara para anggota DK PBB dan luas di negara anggota PBB.
Menjadi anggota Dewan HAM
Indonesia berhasil memperoleh dukungan suara dari 174 negara dan terpilih kembali menjadi anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2020-2022.
Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi anggota Dewan HAM PBB sebanyak empat kali. Yakni pada periode 2006-2007 selaku founding member.
Kemudian Indonesia terpilih kembali untuk masa jabatan 2007-2010, 2011-2014, kemudian 2015-2017 sebelum terpilih lagi pada tahun ini.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Indonesia memiliki sejumlah prioritas dan komitmen sebagai anggota Dewan HAM PBB baik skala global, regional, maupun nasional.
Indonesia terlibat dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.
Dikutip dari PBB dan Organisasi Internasional (2018), keterlibatan Indonesia sejak tahun 1957 telah diakui berbagai pihak.