Dia membeberkan, sebelumnya, limbah jenis ini terkonsentrasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Kini, masker bekas pengguna dapat ditemukan di banyak tempat pembuangan, dari rumah tangga, pasar, jalan dan tempat fasilitas umum berserakan.
"Sekarang sampah jenis ini banyak timbul dari rumah tangga," ujar Andono dikutip HAI pada Jumat (3/4/2020) lalu.
Karena itu, menurut Andono, diterapkan prosedur khusus guna membersihkan dan mengolah masker yang merupakan limbah kategori bahaya tadi.
Karena itu, petugas perlu mengenakan alat pelindung diri saat mengangkut sampah-sampah dengan masker bekas berbahaya ini.
Selain tidak ingin sampah ini mengancam keselamatan petugas Dinas Lingkungan Hidup, juga jangan sampai limbah yang bisa saja telah terpapar virus corona ini justru disalahgunakan.
"Tata kelola ini sudah berjalan. Dari rumah sakit dan klinik kesehatan juga telah bekerja sama dengan jasa pengolahan limbah medis yang berizin dari Kementerian Lingkungan Hidup," ujar Andono lagi.
Karena itu, masyarakat diminta juga kesadarannya untuk tidak sembarang membuang masker bekas mereka. Penumpukan masker bekas di rumah juga perlu diperhatikan agar tidak memunculkan efek berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Aksi Lepas Masker Petugas Medis di Wuhan Jadi Viral, Tujuannya untuk Bangkit dari Virus Corona
"Pilah dan lakukan proses disinfeksi sederhana terhadap bekas maskernya dengan merendam (pakaiair panas) atau melakukan penyemprotan disinfektan yang mudah ditemui di rumah, misalnya dengan cairan pemutih pakaian. Kemudian, masker sekali pakai yang telah selesai dipakai agar digunting atau dipotong untuk menghindari penyalahgunaan," ujar Andono.
Editor : Hai
Baca Lainnya
PROMOTED CONTENT
Latest