Belum lama ini, sekelompok peneliti juga sudah menemukan bukti kalo mikroplastik–potongan, fragmen, dan serat plastik, ternyata terakumulasi pada kotoran manusia.
Artinya, setelah hewan laut memakan sampah plastik, manusia kemudian dapat ikut menelannya melalui tuna, udang, atau lobster, yang dikonsumsi.
Baca Juga: Mau Jadi Anggota Penyelamat Lingkungan, Armand Maulana Pernah Ditolak Greenpeace
Murah dan mudahnya produksi plastiktelah mempopulerkan penggunaan plastik. Kurangnya kesadaran kita tentang penggunaan dan pengolahan limbahnya telah berdampak buruk pada lingkungan.
Inilah tragedi plastik. Kita telah menciptakannya. Kita begitu bergantung padanya. Namun, ada sesuatu yang bisa kita lakukan di situasi ini untuk bersama- sama menyelamatkan Bumi. Tiba saatnya manusia menjadi penentu masa depan Planet ini.
National Geographic Indonesia melalui #SayapilihBumi dan dukungan PT Unilever Indonesia Tbk @unileveridn berinisiatif untuk menggelar webinar tentang permasalahan dan solusi sampah plastikdi Indonesia.
Program ini mempertemukan berbagai pihak mulai dari industri, lembaga penelitian, media hingga teman-teman pegiat lingkungan.
Simak perbincangan seru dan menarik tersebut dalam program #BerbagiCerita daring via ZOOM, bertajuk Semangat Kolaborasi Menuju Kehidupan Lestari, padaRabu 19 Agustus 2020, pukul10.00-12.00 WIB.
Bagian pertama, “Studi Terkini Mengenai Pengelolaan Sampah: Pentingnya Revolusi Melalui Kolaborasi”. Bagian Kedua, “Mendorong Peranan Bank Sampah Melalui Revolusi Digital.
Silakan mendaftar melalui pranalabit.ly/berbagiceritaunilever. Mari berbincang bersama dan berkolaborasi untuk mencari solusi bagaimana kita semua bisa mengubah perilaku terhadap permasalahan sampah plastikdi Indonesia.