Sehari-hari Sumiyati cuman sebagai ibu rumah tangga. Suaminya Mujiono (55) hanya buruh bangunan yang penghasilannya nggak menentu.
Pas ditanya soal pendapatan, Sumiyati enggan membeberkan lebih lanjut.
"Saya cuman bisa mendoakan dan terus mendorong dia. Semoga dia semangat belajar, bisa lulus tepat waktu dan semua proses kuliahnya nanti lancar. Supaya dia ke depan punya bekal," sambung Sumiyati.
Tiara sendiri bilang udah lama tertarik sama UGM. Selain gengsi dan kabar soal pendidikannya yang cukup bagus, kakak kelasnya di SMAN 8 juga banyak yang diterima di kampus itu.
Pun dengan pemilihan jurusan, gadis kelahiran 10 Oktober 2002 ini mengaku suka sama pelajaran hitung menghitung.
"Cita-cita saya pengen jadi analisis data dan coba mengikuti minat saya yang memang suka menghitung. Di sekolah juga nilai yang lebih bagus di bidang itu," ucapnya.
Info beasiswa tersebut diperolehnya dari sekolah. Karena sering berkonsultasi soal jurusan dan pendidikan setelah SMA, Tiara memutuskan untuk mencoba jalur itu.
"Senang banget bisa diterima di UGM," kata Tiara.
Tiara bilang, selama sekolah dirinya juga nggak begitu terlalu memaksakan belajar dengan waktu yang ketat. Namun, cukup dengan belajar secara konsisten setiap hari dengan durasi yang cukup.
"Biasanya kalau di rumah habis pulang sekolah buka buku. Kemudian setelah Maghrib juga belajar lagi dan lebih seringnya di sekolah bareng temen," katanya.
Tiara juga nggak berharap muluk-muluk ke depan. Dia cuman pengen semua proses kuliah berjalan lancar dan lulus tepat waktu.
"Saya mau menikmati proses kuliah dan berkembang di kampus. Karenanya semuanya pasti sejalan," kata bungsu dua bersaudara ini.(TRIBUNJOGJA.COM)