Follow Us

Dialog Anji dan Hadi Pranoto Soal "Baja Meleleh-Covid-19 Masih Ketawa" Viral, Netizen Tandai Narsum Profesor Abal-abal

Al Sobry - Senin, 03 Agustus 2020 | 12:29
Hadi Pranoto (kiri)  Anji Manji (kanan)

Hadi Pranoto (kiri) Anji Manji (kanan)

HAI-Online.com - Sejak dilaporkan banyak netizen, video di channel Anji Manji yang menampilkan penjelasan klaim obat corona oleh nara sumber Hadi Pranoto telah resmi dihapus google karena meresahkan warga.

“Tidak mungkin virus yang begitu kuat dosisnya, bisa terbunuh dengan sirkulasi udara yang ada di Indonesia.

"Walaupun kita mengenal Indonesia dengan negara agraris. Ada panas, ada hujan, dan sebagainya."

Pada akhir obrolan, Anji mengaminkan pernyataan narsum yang kurang tepat mengambil kesimpilan tersebut.

Jika ditranskip, obrolan Anji dan profesor abal-abal itu sangat menghibur karena pilihan kata dan pernyataan sains yang keliru.

Jika ditranskip, obrolan Anji dan profesor abal-abal itu sangat menghibur karena pilihan kata dan pernyataan sains yang keliru.

Hadi juga menyebutkan telah memberikan cairan antibodi Covid-19 tersebut kepada ribuan pasien di Wisma Atlet, dengan lama penyembuhan 2-3 hari saja.

"Herbal ini bisa menyembuhkan dan juga bisa mencegah. Kalau vaksin itu kan disuntikkan kalo ini kan diminum. Ini berupa cairan," klaimnya meski demikian, Prof. Hadi menyebut jumlah cairan itu tergantung dari seberapa banyak kandungan ekstrak yang bisa membunuh covid-19.

Kepada Anji, Hadi Pranoto juga menyebut, tujuannya membuat ramuan herbal tersebut yakni untuk menyelamatkan masyarakat yang saat ini terkena covid-19 maupun sebagai upaya pencegahan dari penularan virus tersebut.

Baca Juga: Kalung Antivirus Corona Kementan Siap Diproduksi Bulan Depan, Ahli: Virus Masuk Lewat Mulut Kok Ditangkal di Leher?

Menanggapi hebohnya klaim obat corona yang dalam bentuk bukan kimia atau vaksin ini, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Slamet Budiarto angkat bicara.

Ia menyangsikan klaim obat corona tersebut lantaran herbal yang disebutkan Hadi belom melewati uji klinik terlebih dahulu.

Belum lagi, jika diklaim sebagai obat, cairan tersebut pun dianggap tidak aman dikonsumsi ol0ublik karena belom mendapatkan pengesahan dari badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)m

"Kalo obat harus ada standarisasinya, harus ada uji kliniknya. Ini meragukan," kata dia kepada Tribun, Minggu, (2/8/2020).

Atas pro kontra klaim obat corona itu, Hadi Pranoto masuk dalam pencarian google yang trending, begitu juga Anji yang menayangkan interview tersebut dipertanyakan publik karena mengundang seorang pakar yang klaimnya diragukan banyak pihak. (*)

Editor : Al Sobry

Latest