HAI-Online.com-Sejak dilaporkan banyak netizen, video di channel Anji Manji yang menampilkan penjelasan klaim obat corona oleh nara sumber Hadi Pranoto telah resmi dihapus google karena meresahkan warga.
Ada banyak sanggahan dan kontadiksi dalam konten tersebut sehingga banyak pihak ikut mengomentari isi video 38 menitan tersebut.
Keresahan yang terasa dalam video itu antara lain sosok Hadi Pranoto yang mengaku-ngaku sebagai profesor mikrobiologi klinik dan mengklaim obat herbal Covid-19 sudah ditemukan.
Selain itu, ada juga netizen yang mrluangkan waktu mentranskip obrolan Anji dan profesor abal-abal lantaran banyak ditemukan kekeliruan dalam pilihan kata dan pernyataan sains yang dipercaya keduanya.
Dalam konteks obrolan serius, pemahaman Anji sebagai interviewer dan narsum diragukan banyak orang.
Salah satunya, menyoal panas sinar matahari untuk membunuh virus, penyebutan negara agraris dan juga temperatur untuk melelehkan besi baja.
"Sinar matahari bisa membunuh virus secara keseluruhan tapi kan jarak antara Bumi dan matahari itu kan jauh sekali.
“Tidak mungkin virus yang begitu kuat dosisnya, bisa terbunuh dengan sirkulasi udara yang ada di Indonesia.
"Walaupun kita mengenal Indonesia dengan negara agraris. Ada panas, ada hujan, dan sebagainya."
Pada akhir obrolan, Anji mengaminkan pernyataan narsum yang kurang tepat mengambil kesimpilan tersebut.
Sebelumnya namaHadi Pranoto mencuat usai mengklaim diri sebagaipenemu obat Corona atau covid-19 lewat ramuan obat herbalnya.
Dalam video interview bersama musisi Erdian aji Prihartanto alias Anji Manji, Hadimemperkenalkan diri sebagai profesor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.
Akhir Juli lalu Hadi menyebut bahwa cairan antibodi corona yang diramunya itu bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19.
Cairan antibodi tersebut diklaim telah didistribusikan di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Hadi juga menyebutkan telah memberikan cairan antibodi Covid-19 tersebut kepada ribuan pasien di Wisma Atlet, dengan lama penyembuhan 2-3 hari saja.
"Herbal ini bisa menyembuhkan dan juga bisa mencegah. Kalau vaksin itukandisuntikkan kalo inikandiminum. Ini berupa cairan," klaimnya meski demikian, Prof. Hadi menyebut jumlah cairan itu tergantung dari seberapa banyak kandungan ekstrak yang bisa membunuh covid-19.
Kepada Anji, Hadi Pranoto juga menyebut, tujuannya membuat ramuan herbal tersebut yakni untuk menyelamatkan masyarakat yang saat ini terkena covid-19 maupun sebagai upaya pencegahan dari penularan virus tersebut.
Menanggapi hebohnya klaim obat corona yang dalam bentuk bukan kimia atau vaksin ini,Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Slamet Budiarto angkat bicara.
Ia menyangsikan klaim obat corona tersebut lantaran herbal yang disebutkan Hadi belom melewatiuji klinik terlebih dahulu.
Belum lagi, jika diklaim sebagai obat, cairan tersebut pun dianggap tidak aman dikonsumsi ol0ublik karena belom mendapatkan pengesahan dari badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)m