Follow Us

Kalung Antivirus Corona Kementan Siap Diproduksi Bulan Depan, Ahli: Virus Masuk Lewat Mulut Kok Ditangkal di Leher?

Annisa Putri Salsabila - Minggu, 05 Juli 2020 | 10:20
Geger soal kalung antivirus pembunuh wabah corona, begini penjelasan Kementan yang harus diketahui bikers.
Dok Humas Kementan

Geger soal kalung antivirus pembunuh wabah corona, begini penjelasan Kementan yang harus diketahui bikers.

Hai-Online.com - Hampir seluruh dunia, lagi nyari solusi gimana caranya bisa melawan wabah virus corona, termasuk untuk nyari obat atau vaksinnya.

Beberapa waktu lu, Kementerian Pertanian (Kementan) launching inovasi kalung antivirus corona, berbasis eucalyptus di ruang utama Agriculture War Room (AWR),

Katanya sih, produk inovasi ini merupakan hasil uji lab dari para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang didampingi Kepala Balitbangtan Fajry Jufri dan Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan, kalo terobosan ini punya hasil pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus Beta dan gamma corona yang nunjukin kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.

"Bahkan Balitbangtan membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser. Kami akan terus kembangkan dengan target utamanya korban terpapar virus covid 19," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Sebagai informasi, saat ini ada sekitar 700 jenis eucalyptus di dunia dengan kandungan bahan aktif yang beragam. Namun bahan aktif utamanya terdapat pada cineol-1,8 yang punya manfaat sebagai antimikroba dan antivirus.

"Insya Allah ini akan berhasil. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk takut terhadap virus ini, tetapi kita juga harus terus waspada. Saya berharap inovasi ini bisa cepat dibagikan kepada masyarakat luas," lanjut Syahrul Yasin Limpo.

Sementara itu, Kepala Balitbang Fajry Jufri menjelaskan kalo penelitian ini sebenarnya adalah hasil identifikasi melalui beberapa tanaman herbal dari jamu-jamuan seperti temulawak, jahe, jambu biji, dan minyak Atsiri.

Kemudian setelah dilakukan uji efektivitas bahan aktif yang terkandung didalamnya, maka langkah selanjutnya adalah membawa hasil penelitian ke laboratorium.

Baru setelahnya inovasi ini bisa dikatakan sebagai produk kekebalan tubuh dan tahan terhadap paparan virus.

Baca Juga: Jangan Bilang Siap Hadapi New Normal Kalo Nggak Dengerin Saran Ahli Kesehatan Ini

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest