HAI-Online.com -Claire Chung, gadis berusia 19 asal Maryland ini harus berjuang melawan penyakit paru-paru akut akibat rutin menggunakan vape dalam kesehariannya.
Baca Juga: Edo Putra, Pelaku Prank Daging Kurban Isi Sampah: Setidaknya Habis Dikerjain Ibu-Ibu Dikasih Duit
Awalnya ia mengalami demam setinggi 40 derajat Celcius selama berminggu-minggu lamanya. Saat pagi menjelang Hari Natal tahun lalu, gadis ini malah harus dilarikan ke rumah sakit.
Chung dan orangtuanya mengira ia hanya menderita flu biasa karena ia tidak mengalami gejala lain selain demam. Sehingga Chung hanya mengonsumsi obat penurun demam yang dijual bebas.
Karena merasa demamnya tak kunjung sembuh, Chung menjalani serangkaian pemeriksaan. Mulai dari malaria hingga penyakit autoimun.
"Setelah menduga bahwa gue terinfeksi malaria, penyakit autoimun, dan tes-tes lainnya, mereka menduga juga kalo gue menderita pneumonia yang dilihat dari hasil pemeriksaan x-ray di dada, di area paru-paru kiri paling bawah," tulis Chung dalam unggahannya pada Desember tahun lalu.
Remaja 19 tahun itu pun mengaku, selamadirawat di rumah sakit, ia diberi antibiotik dan cairan infus.
Chung juga masih diharuskan menjalani serangkaian tes lain untuk menemukan diagnosis yang tepat.
Hingga ia melihat hasil CT Scan-nya. Ia mengatakan, "itu memperlihatkan hasil yang sangat mengganggu."
Ternyata paru-paru Chung sudah berkabut dan ada titik-titik putih di tengahnya. Seluruhnya menutupi kedua paru-paru.
Chung, yang dirawat di Rumah Sakit Holy Cross, menjalani lebih banyak tes termasuk bronkoskopi, yang akhirnya mengungkapkan penyebab paru-parunya rusak.
"Setelah melakukan lebih banyak tes dan bronkoskopi, akhirnya ditentukan bahwa nggak ada infeksi dan jaringan paru-paru saya, ini benar-benar hancur akibat pake vape dan minyak kartrid," tulisnya lagi.
Baca Juga: Gara-gara Vape, Remaja Ini Harus Hidup dengan Paru-paru Buatan
Chung mengaku tujuan dari unggahannya ini adalah untuk memperingatkan orang lain akan dampak penggunaanvapeyang hingga saat ini masih banyak dilakukan orang-orang, terutama remaja yang percaya ini alternatif pengganti rokok bakar.
"Cuma karena lo ngga merasakannya bukan berarti ini nggak terjadi. Lo nggak paham aja penyesalannya sampai dokter menatap wajah lo dan ngasih tahu apakah mereka bisa menyelamatkan hidupmu," tulis Claire mengakhiri unggahannya.(*)