Follow Us

Viral Ada Corona di Rokok Sampoerna, Cek Dulu Faktanya!

Al Sobry - Sabtu, 02 Mei 2020 | 14:37
Pabrik Sampoerna di Solo Jadi Klaster Penyebaran Virus Corona, Rokok yang Diproduksinya akan Bisa Jadi Pembawa Virus?

Pabrik Sampoerna di Solo Jadi Klaster Penyebaran Virus Corona, Rokok yang Diproduksinya akan Bisa Jadi Pembawa Virus?

Atas kejadian ini produksi rokok di pabrik yang terletak di jalan Kalirungkut Surabaya telah dihentikan sementata untuk memblock penyebaran Covid-19.
Sementara produksi rokok terhenti, bagaimana dengan produk yang terlanjur dikemas dan telah siap didistribusikan?

Jika mengecek fakta dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kemampuan virus corona menempel pada permukaan berbahan kertas punya periode tersendiri.

Dalam paparan studi WHO disebutkan, bahwa virus corona mampu hidup stabil pada permukaan kaca hingga 96 jam atau setara dengan empat hari.

Baca Juga: Coronavirus Bisa Mati dalam 10 Menit, Begini Caranya!

Virus ini juga dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, serta jika menempel pada kardus, daya tahannya tak kurang dari 24 jam pertama.

Dan untuk virus yang bertahan hidup di permukaan kertas, hasilnya sangat bervariasi. Minimal ada yang bertahan hanya beberapa menit, tetapi ada juga yang bisa hidup hingga 5 hari lamanya.

Menanggapi hal ini, Direktur PT HM Sampierna Tbk Elvira Lianita menyampaikan dalam rilisnya pada Kamis (30/4/2020) lalu, bahwa upaya pabrik untuk mencegah hal tersebut telah dilakukan.

Selain mematuhi semua peraturan yang berlaku dan menjalankan protokol kesehatan, Sampoerna memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaannya.

Untuk itu, pihaknya melakukan karantina produk yang diketahui telah dikerjakan oleh dua pekerjanya yang telah meninggal karena Corona, yaitu ditahan selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen dewasa.

"Kami akan melakukan karantina terhadap produknya sedikitnya selama 5 hari atau 2 hari lebih lama dari batas stabilitas lingkungan Covid-19 sebelum produk didistribusikan ke pasar," ungkapnya.

Upaya itu diklaim sudah sesuai batas atas stabilitas lingkungan COVID-19 yang disarankan oleh European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control) dan World Health Organization (WHO) . (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest