Follow Us

Heboh Pemerintah Ngaku Salah Pake Istilah New Normal, Masyarakat Jadi Ikut Gagal Paham

Al Sobry - Sabtu, 11 Juli 2020 | 10:42
Heboh Pemerintah Ngaku Salah Pake Istilah New Normal, Masyarakat Jadi Ikut Gagal Paham

Heboh Pemerintah Ngaku Salah Pake Istilah New Normal, Masyarakat Jadi Ikut Gagal Paham

HAI-Online.com - Istilah new normal yang digaungkan pemerintah ke masyarakat telah banyak diartikan "corona telah selesai, yuk keluar rumah udah aman kok,". Padahal pengertian new normal bukan seperriti itu, guys!

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengakui istilah new normal yang sering digunakan pemerintah selama mengajdapu pandemi ini adalah diksi yang salah.

Yuri mengatakan, sebaiknya new normal diganti dengan kebiasaan baru.

Baca Juga: Harga Tiket Bioskop New Normal Diwacanakan Naik, Pengusaha Nggak Mau Merugi Sendiri

"Segera diubah. New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," kata Yurianto dalam acara Peluncuran Buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020) seperti dikutip dari TribunJakarta.

Yuri menjelaskan, istilah new normal yang sering digaungkan pemerintah belum cukup dipahami masyarakat.

Hal yang sama dihadapi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Dia berharap pemerintah daerah terus menggencarkan pengertian istilah new normal atau kenormalan baru ini ke masyarakat.

"Pemberian pemahaman agar masyarakat tidak salah paham, karena ada sebagian masyarakat menganggap new normal bisa kembali beraktivitas seperti sebelum kejadian pandemi Covid-19," paparnya di lain kesempatan, yaitu dalam rapat virtual dengan Komisi X DPR, Jakarta, Rabu (17/6/2020) lalu.

Doni menilai, peran kepala daerah sangat penting dalam memberikan pemahaman ke warganya, terkait berbagai hal istilah.

Tak hanya new normal yang berbahasa Inggris, pemahaman istilah lainnya seperti social distancing, physical distancing juga telah banyak digagal-pahami.

"Salah pemahaman tentu mengkhawatirkan, sehingga dibutuhkan cara dan tentunya setiap daerah memiliki cara yang berbeda. Misalnya menggunakan bahasa lokal agar masyarakat bisa memahaminya," ujarnya lagi.

Kalia juga boleh lho ikut menjelaskan juga istilah menjaga jarak fisik atau physical distancing, pakai face shield alias alat penutup wajah bahkan gunakan hand sanitizer alias pembersih tangan instan. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest