"Buat gue, ini selalu menjadi pelajaran dan pengalaman. Pelajaran untuk membedah lagu orang lain lalu memainkannya dalam bentuk yang baru dan pengalaman untuk menampilkannya lewat performa terbaik di depan audiens," katanya.
Meski tanpa penonton, Iga mengaku tegang menggelar konser di tengah pandemi.
"Yang paling tegang dari kolaborasi ini adalah minimnya latihan, karenaphysical distancingjadi kendala utama untuk bisa ketemu langsung di studio juga susah. Untungnya Kelompok Penerbang Roket dan Barasuara udah saling tukeran data rekaman via digital, latihannya jadi lancar. Ngeri-ngeri sedap lah," ulasnya lagi.
"Gue berharap, konser kolaborasi digital ini bisa dibawa ke panggung-panggungoff airdengan energi yang lebih besar dan teriakan yang lebih keras,” pungkasnya.
Sementara John Paul Patton (Kelompok Penerbang Roket) mengaku dalam situasi seperti ini, bagaimana pun musisi sepertindirinya tetap harus berusaha memberikan hiburan nenarik untuk para penggemarnya di rumah.
"Gimana pun tetap produktif dan kreatif, apalagi kami yang bekerja di industri kreatif. Konser virtual digital kali ini sangat berbeda karena dikemas dengan konsep, tema,lighting, dan sound yang matang, jadi Collabonation Concert pasti jauh lebih seru untuk ditonton. Ini juga jadi jawaban untuk kita yang kangen banget nonton konser dan bermain di atas panggung" katanya nggak sabar menyuguhkan hasilnya.
Kolaborasi dengan Barasuara ini menurut John bakal seru. Mereka telah menyiapkan lagu-lagu yang sangat asik untuk di aransemen ulang atau di-cover.
"Walau latihan yang sesungguhnya diadakan hanya beberapa jam sebelumshow, tapi pengalaman ini jadi tambah berkesanhaha. Lagu Kelompok Penerbang Roket yang di-cover Barasuara jadi punya mood yang beda.Fresh! So, gua jadi berandai-andai, semoga acara seperti ini bisa jalan terus di situasi yang belum kondusif ini.“ harapnya. (*)