Hai-online.com-Selama pandemi Covid-19, bersepeda jadi olahraga yang lagi tren di masyarakat. Namun, tren bersepeda kadang kala justru bikin pengendara lain ngerasa nggak nyaman. Pasalnya, para pesepeda itu gowes di jalan raya secara berjajar, sehingga menuhi badan jalan.
Terkait dengan hal itu, praktisi kesehatan masyarakat sekaligus pesepeda aktif, Endri Budiawanngasih tanggapannya.
Baca Juga: Capek Nagih Utang, Cowok Ini Ngerelain Uang Pinjaman Sohibnya Belasan Juta Rupiah
Menurut Endri, ramenya pesepeda yang penuhi jalan ini cuman fenomena sesekali aja. Sebab, saat ini semua orang udah jalani sebagian aktivitas di rumah, sehingga ada keinginan dari mereka untuk ngelakuin kegiatan di luar rumah.
Satu di antara yang dipilih adalah dengan bersepeda. Disebabkan karena hal itu,kemudian terjadi konflik dengan sesama pesepeda dan pengguna jalan lain.
"Sebagian penyebabnya karena banyak yang baru bersepeda sehingga nggak terlalu paham etika yang baik."
"Sebagian lagi penyebabnya karena jalanan kota tidak didesain untuk pesepeda sehingga terjadi konflik antar pesepeda dengan pengguna jalan yang lain," jelas Endri kepadaTribunnews.com, Kamis (11/6/2020).
Dokter lulusan Universitas Padjajaranini mengatakan, tren bersepeda seharusnya dijadiin momentum pemerintah setempat untuk perbaiki infrastruktur kenyamanan bersepeda sebagai opsi transportasi, terutama sebagai pengganti transportasi umum.
Misalnya, dengan memasangcone blockuntuk jalur sepeda.
Baca Juga: Bakal Terapkan Protokol Kesehatan, Penonton Hammersonic 2020 Diminta Physical Distancing
Hal lain yang bisa dilakukan menurut Endri, adalah dengan membuat batasan kecepatan di beberapa ruas jalan yang ramai, seperti dengan membuat 'polisi tidur'.