Follow Us

Di Amerika, Konser Metal Boleh Digelar Saat Pandemi dengan Syarat Dilarang Moshing dan Crowdsurfing

Bagas Rahadian - Kamis, 14 Mei 2020 | 15:05
Ilustrasi Moshing
iStock Unreleased

Ilustrasi Moshing

HAI-Online.com - Para metalheads di Amerika Serikat tampaknya nggak bisa langsung menikmati suasana konser metal seperti sedia ketika ketika lockdown selesai diberlakukan di negara tersebut.

Sebab, di negeri Paman Sam tersebut, diketahui muncul himbauan resmi agar para penonton konser nggak melakukan kegiatan moshing dan crowdsurfing untuk sementara watku ketika konser musik digelar pertama kali paska lockdown.

Dilansir dari Kerrang!, himbauan resmi tersebut kabarnya disusun oleh para professional di industri musik Amerika Serikat, yang diperuntukkan sebagai protokol lanjutan pencegahan penyebaran kembali covid-19.

Baca Juga: Makin Rame Aja! WhatsApp Dikabarkan Bakal Bisa Video Call 50 Orang

"Penonton tidak bisa semua berdiri di depan panggung seperti biasanya, moshing dan crowdsurfing akan digolongkan sebagai pelanggaran dalam social distancing dan harus benar-benar dilarang selama pandemi ini," bunyi panduan yang terdiri dari 29 halaman tersebut, mengutip dari Kerrang!.

Baca Juga: 5 Film Dengan Kisah Yang Relate dengan Perspektif Para Anak Emo

Sebagaimana diketahui, aksi moshing dan crowdsurfing menjadi pemandangan yang lazim dalam setiap gelaran musik rock maupun metal.

Gimmick ini seolah telah menjadi pakem tersendiri untuk sebagian metalheads menikmati pertunjukan musik metal dengan berjibaku di moshpit.

Sementara, panduan ini juga telah memperkirakan kalo aturan ini akan menjadi polemik di kalangan para pengunjung konser metal di awal diberlakukannya.

Namun, mereka meyakini bahwa aturan ini perlahan akan mampu diadaptasi masyarakat, dengan berkaca pada kondisi pascar tragedi 9/11 ketika alat pemeriksa tas dan detektor logam baru dimplementasikan.

"Pada saat awal ini, ada banyak perlawanan terhadap penutup wajah dan jarak sosial seperti halnya dulu saat tas cek dan magnetometer di Amerika Serikat setelah 9/11,"

Baca Juga: Nyari Sinyal Untuk Ngerjain Tugas Online, Mahasiswa Unhas Meninggal Karena Jatuh dari Menara Masjid

"Kami lantas terbiasa dengan hal tersebut, dan kebanyakan orang datang untuk menerima bahwa hal ini ada demi keselamatan kita sendiri. Perubahan budaya memang diperlukan lagi," papar panduan tersebut.

Berbeda dari Amerika, bulan lalu, para peneliti dari Univeritas Cambridge di Inggris memprediksi kalo gelaran konser musik belum dapat digelar hingga pertengahan 2021 akibat pandemi covid-19. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest