Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sering Ditahan Pas Puasa, Studi Buktikan Marah-Marah Bisa Berimbas ke Penyakit Kronis

Bagas Rahadian - Jumat, 15 Mei 2020 | 13:10
Ilustrasi pengemudi mobil yang emosi
Driving.ca

Ilustrasi pengemudi mobil yang emosi

HAI-Online.com - Di bulan Ramadhan kayak sekarang, setiap orang jadi punya kesempatan untuk menghilangkan sejumlah kebiasaan buruk yang kerap terjadi di hari biasa.

Salah satunya adalah kecenderungan hilang kontrol terhadap emosi atau marah-marah.

Nah, kita tentu beruntung punya momen bulan puasa yang dapat menjauhkan kita dari amarah.

Baca Juga: Sedikit Bikin Malu, Tapi 10 Masalah Cowok Akil Baligh Ini Jarang Diketahui Publik, Yuk Temukan Solusi Apik!

Sebab, kebiasaan marah-marah telah terbukti punya dampak yang sangat merugikan bagi fisik seseorang.

Pernyataan ini berdasar pada studi oleh American Psychological Association yang membuktikan kalo kemarahan punya efek yang lebih merusak dibanding bentuk emosional lainnya.

Sebagaimana dikutip dari National Geographic Indonesia, amarah disebut dapat meningkatkan inflamasi dan risiko penyakit kronis, sedangkan perasaan negatif lain seperti kesedihan nggak begitu memberi sumbangsih signifikan.

Baca Juga: Video: Frontman Weezer Bawain Lagu Hits Nirvana Dalam Sesi Zoom Bersama Fans

"Kami menemukan fakta bahwa marah-marah setiap hari berkaitan dengan tingkat inflamasi dan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi bagi orang-orang berusia 80 tahun ke atas. Namun, ini tidak terjadi pada lansia yang lebih muda," papar Carsten Wrosch, wakil pemimpin peneliti dari Concordia University.

"Di sisi lain, kesedihan tidak berkaitan dengan inflamasi atau penyakit kronis," imbuhnya.

Lebih jauh, studi ini memaparkan alasan orang muda kurang rentan terhadap peradangan atau penyakit kronis, yakni dikarenakan mereka punya kendali lebih baik terhadap amarahnya.

Sementara, orang-orang tua disebut tidak memiliki kemampuan untuk membuat perubahan dengan cepat sehingga emosi negatif dapat lebih dulu mengambil alih.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x