Follow Us

Mengenang Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, Sudah 22 Tahun Berlalu, Kita Nggak Boleh Lupa

Annisa Putri Salsabila - Selasa, 12 Mei 2020 | 19:48
Mahasiswa Trisakti menuntut Reformasi di tahun 1998 dan berujung tragedi penembakan
kompas.com

Mahasiswa Trisakti menuntut Reformasi di tahun 1998 dan berujung tragedi penembakan

Hai-Online.com- Dua puluh tahun lalu, tepatnya 12 Mei 1998, peristiwa mencekam dan berdarah terjadi di kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, saat mahasiswa lagi demonstrasi menentang pemerintahan Soeharto.

Empat mahasiswa tewas dalam penembakan peserta demonstrasi yang melakukan aksi damai, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.

Sementara itu, dokumentasi Kontras menulis, korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tragedi Trisakti menjadi simbol dan penanda perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan Orde Baru.

Setelah tragedi itu, perlawanan mahasiswa dalam menuntut reformasi semakin besar, sampai akhirnya memaksa Presiden Soeharto untuk mundur pada 21 Mei 1998.

peringatin tragedi 12 mei 1998 sebagai cara untuk menolak lupa dan mengenang pahlawan reformasi
kompas.com

peringatin tragedi 12 mei 1998 sebagai cara untuk menolak lupa dan mengenang pahlawan reformasi

Kerusuhan yang bernuansa rasial sebenarnya sempat terjadi sehari setelah Tragedi Trisakti, yaitu pada 13-15 Mei 1998. Namun, kerusuhan itu nggak mengalihkan perhatian mahasiswa untuk tetap bergerak dan menuntut perubahan.

Sampe pada akhirnya, pada 18 Mei 1998 mahasiswa berhasil menguasai kompleks gedung MPR/DPR, dan beberapa hari kemudian menjatuhkan pemerintahan yang berkuasa selama 32 tahun.

Baca Juga: Gitar Kurt Cobain yang Dipake di 'MTV Unplugged'Bakal Dilelang

Lalu, apa yang terjadi pada 12 Mei 1998 itu? Demonstrasi mahasiswa di Universitas Trisakti merupakan rangkaian aksi mahasiswa yang menuntut reformasi sejak awal 1998. Aksi mahasiswa semakin terbuka dan berani sejak Soeharto diangkat menjadi presiden untuk ketujuh kalinya dalam Sidang Umum MPR pada 10 Maret 1998.

Kalo sebelum Sidang Umum MPR pada 1-11 Mei 1998 aksi mahasiswa digelar di dalam kampus, saat sidang itu digelar mahasiswa mulai bergerak ke luar kampus. Dikutip dari dokumentasi Kompas, di sela sidang, pada 5 Maret 1998, sekitar 20 mahasiswa Universitas Indonesia bahkan pernah bertemu Fraksi ABRI untuk menyuarakan penolakan laporan pertanggungjawaban Soeharto.

Meski demikian, tuntutan itu sebatas didengarkan dan nggak dipenuhi. Setelah Soeharto terpilih kembali, aksi mahasiswa mulai dilakukan di luar kampus. Aksi di kampus Trisakti pada 12 Mei 1998 tercatat sebagai salah satu demonstrasi mahasiswa terbesar yang dilakukan di luar kampus.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest