HAI-Online.com - Di hari-hari pandemi virus corona kayak sekarang, banyak hal yang dirindukan setiap orang, dan salah satunya tentu adalah festival musik.
Sejak sebulan terakhir, festival musik seolah hilang dari kehidupan para penggemar musik dan konser di seluruh dunia akibat pandemi virus corona yang mengharuskan dihentikkannya acara-acara massal. Kendati demikian, tampaknya nggak semua orang di dunia merindukan ataupun menginginkan keberadaan konser musik.
Sebab, sejak sebulan terakhir, diketahui terdapat sekelompok orang yang sampai saat ini masih terjebak dalam festival musik yang mereka hadiri di Panama sejak Maret lalu sebelum diberlakukannya lockdown.
Berdasarkan laporan The Guardian, 'Tribal Gathering Festival' merupakan festival musik kultural yang dijadwalkan berlangsung selama tiga pekan dan berakhir pada 16 Maret lalu.
Namun, belum acara tersebut rampung, Panama udah keburu menerapakan kebijakan lockdown secara ketat dan menurunkan regu polisi untuk mengisolasi area konser yang letaknya di antara pantai dan hutan.
Baca Juga: Viral, Vans US Takedown Post Sneakers yang Mirip dengan Mereka di Instagram, Termasuk Ventela
Akibatnya, dikabarkan sebanyak 300 orang, yang terdiri dari para performer dan turis asing, terjebak di area konser yang telah diubah menjadi lokasi karantina pada awal diterapkan lockdown di negara Amerika Tengah tersebut.
"Gue udah berkemah di sini selama 80 hari," ungkap Doug Fransisco, salah seorang penampil asal UK, mengutip The Guardian.
"Saat festival masih berlangsung, polisi datang dan mencoba menghentikannya," katanya lagi.
Sedangkan, beberapa dari mereka yang berhasil meninggalkan area sebelum lockdown, diketahui masih terjebak di ibukota Panama akibat larangan bepergian yang berlaku sejak 21 April.
Melansir dari VICE, kini diketahui masih terdapat 40 orang yang terjebak di di lokasi festival.
Dan sialnya lagi, Panama kabarnya telah memperpanjang travel ban sampai 22 Mei, sehingga para pengunjung dipastikan bakal terdampar di lokasi tersebut hingga sebulan ke depan.