HAI-Online.com - Pemerintah Filipina ternyata nggak main-main dalam menangani para pelanggar kebijakan lockdown di negaranya.
Setiap warga yang didapati keluar rumah saat situasi lockdown pun terancam ditembak mati di tempat oleh aparat Filipina.
Meski belum menjadi kebijakan resmi, pernyataan tersebut diucapkan sendiri oleh presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dalam acara televisi malam kemarin, seperti dilansir dari Bussines Insider.
"Perintah saya untuk polisi dan militer, bila ada yang buat onar, dan membahayakan nyawa mereka sendiri, mending tembak mati saja," ucap Duterte yang memang dikenal bertangan besi.
Baca Juga: Hormat Presiden Jokowi untuk Atlet Filipina yang Selamatkan Nyawa Surfer Indonesia di SEA Games 2019
Peringatan Duterte itu pun diketahui muncul setelah insiden di Kota Quezon beberapa, di mana sebuah kerusuhan terjadi akibat protes warga yang mengau kekurangan pasokan kebutuhan.
Sejak covid-19 mewabah, Filipina menjadi salah satu negara yang diketahui menerapkan langkah esktrem untuk membendung penyebaran virus corona, terlebih dalam hal lockdown dan social distancing.
Sebelum ancaman tembak mati, pemerintah Filipina telah menerapkan langkah pencegahan yang terlampau ektrem seperti menaruh peti mati di jalan perkotaan sebagai pengingat ke masyarakat agar nggak keluar rumah.
Kasus terkait coronavirus di Filipina sendiri kini diketahui mencapai 2.084 kasus dengan 88 korban jiwa.