Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sodorkan Kotoran Manusia ke Mulut Juniornya, 2 Senior Dikeluarkan dari Sekolah

Ricky Nugraha - Rabu, 26 Februari 2020 | 16:15
Suasana setelah rapat koordinasi antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari BSB, Selasa (25/2/2020).
Kompas.com/Nansianus Taris

Suasana setelah rapat koordinasi antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari BSB, Selasa (25/2/2020).

HAI-online.com -Sebanyak 77 siswa Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku mendapatkan perlakuannggak menyenangkan dari kakak kelasnya.

Mereka mengaku dipaksa makan kotoran manusia oleh pendampingnya yang diketahui sebagai dua siswa kelas XII yang bertugas menjaga kebersihan area asrama siswa kelas VII.

Setelah melakukan aksinya tersebut, kedua pendamping itu mengancam akan memberikan hukuman lagi apabila siswa itu melapor kepada sekolah dan asrama.

Kasus ini terbongkar setelah salah satu siswa lari ke rumah untuk memberitahukan kepada orangtuanya.

Baca Juga: Dapet Bonus Nilai, Siswa Ini Memintanya untuk Diberikan ke Teman dengan Nilai yang Paling Rendah

Pimpinan Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Romo Deodatus Du'u mengatakan insiden iu terjadi pada Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 14.30 WITA.

Ia menceritakan bahwakejadian itu berawal ketika salah seorang siswa kelas VII membuang kotorannya sendiri di kantong plastik yang disembunyikan dalam lemari kosong di kamar tidur.

Setelah makan siang, dua kakak kelas yang ditugaskan menjaga kebersihan kamar tidur kelas VII menemukan plastik berisi kotoran manusia itu.

Setelah menemukan kotoran tersebut, dua kakak kelas itu mengumpulkan siswa kelas VII dan menanyakan asal muasal kotoran tersebut.

Baca Juga: Kayak Aksi Akrobatik Sirkus, Pelajar SMA Medan Bonceng Lima Saat Kendarai Motor di Jalan

Namun, nggak ada siswa kelas VII yang mengaku. Karena kesal, seorang kakak kelas mengambil kotoran dengan sendok makan dan menyentuhkannya ke bibir dan lidah siswa kelas VII.

Deodatus menegaskan, terminologi 'makan' yang dipakai di beberapa media kurang tepat.

Source :Kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x