HAI-online.com - Seorang musisi black metal telah diputuskan bersalah setelah melakukan pembakaran tiga gereja di Louisiana, Amerika Serikat.
Cowok 22 tahun bernama Holden Matthews itu kini menghadapi hukuman penjara antara 10 sampai 70 tahun karena aksinya tersebut.
Matthews, yang juga anak dari seorang deputi sheriff di wilayah tersebut mengaku, akisnya itu dilakukan supaya dirinya makin dikenal skena musik black metal.
Dalam kurun waktu 10 hari pada bulan April-Maret tahun 2019 lalu, ia membakar gereja St. Mary Baptist, Greater Union Baptist dan Mount Pleasant Baptist. Ketiga tempat ibadah itu dilaporkan hangus dilalap api.
Baca Juga: Bruce Dickinson Sebut Iron Maiden Nggak akan Pernah Bubar
Menurut laporan, Matthews mengaku terinspirasi oleh aksi pembakaran gereja yang dilakukan oleh skena black metal Norwegia di tahun 1990-an.
Matthews yang tergabung dalam band black metal bernama Vodka Vultures, juga memposting foto dan video di Facebook yang menampilkan dua aksi pertama pembakaran itu.
Matthews ditangkap setelah ditemukan satu jerigen bahan bakar di salah satu lokasi pembakaran. Jerigen tersebut kemudian dilacak dan mengarah pada kartu kredit milik Matthews.
Menurut salah satu teman tersangka, Matthews kesal dengan orang tuanya karena nggak memberikannya dukungan untuk menjadi musisi metal.
Baca Juga: Eben ‘Burgerkill’: Gue Harap Hammersonic 2020 Bangkitkan Geliat Pecinta Musik Keras